UNGARAN - Kasus “video seorang pria memakai baju batik marah-marah dan mengaku Ketua Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Semarang” yang beredear di media sosial, dan pria tersebut bersitegang dengan seorang pengemudi di jalan raya Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang, akhirnya “menyeret” nama organisasi Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Semarang. Bahkan, pria berbatik itu juga mengaku sebagai ‘lawyer’ saat bersitegang dengan sesame pengguna jalan raya di Desa Kalongan. Video itu langsung viral di media sosial, bahkan nama organisasi Pemuda Pancasila (PP) yang menjadi bahan cibiran, bullyan, sorotan dan lainnya.
Hal ini karena sikap arogan yang diperlihatkan pria berbaju batik itu. Pria baju batik itu juga berusaha menendang mobil dan akan menjotos pengemudi mobil yang simpangan dengannya. Dengan wajah muram dan ketus marah-marah saat mobil yang naikinya dengan pengendara seorang perempuan tidak bisa melintas Ketika simpangan berpapasan dengan mobil lain. Padahal, mobil Honda CRV yang dinaiki pria berbatik dan perempuan sebagai pengemudinya itu diduga melanggar jalur yang seharusnya satu arah itu. Mobil pria berbatik itu melaju menanjak dan itu melanggar aturan. Harusnya pria berbatik itu mengetahui dan menyadari jika jalur itu searah karena jalannya juga sempit. Namun ternyata malahan marah-marah dan mengaku sebagai Ketua PP Kabupaten Semarang dan Lawyer juga. Video marah-marah itu akhirnya sampai di media sosial dan beribu tanggapan dan komentar justru memojokkan PP Kabupaten Semarang, padahal ini ulah oknum secara pribadi.
Setelah banyak beredar di media sosial maupun WA berantai, pria berbatik itu diketahui yakni bernama Visnu Hadi Prihananto SH, warga Jalan Gatotkaca No 03 RT 01 RW 01, Dusun Dampu, Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang. Visnu Hadi P ini juga menjadi pengurus MPC PP Kabupaten Semarang, sekaligus sebagai pengacara atau Lawyer.
NCR (50) salah satu tokoh pemuda Kabupaten Semarang mengatakan, dirinya setelah melihat dan membuka kiriman video itu sangat kaget. Pasalnya, apa yang diucapkan pria berbatik (Visnu) itu sangat tidak sopan dan dinilai arogan. Sudah salah melanggar jalur tetapi dengan wajah emosi langsung berani marah-marah. Mirisnya lagi, berani mengaku sebagai Ketua PP Kabupaten Semarang maupun Lawyer. Apalagi juga mengatakan “Kowe Anake Sopo ?” Neng Kalongan meh dadi jagoan? (Kamu anaknya siapa? Di Desa Kalongan mau jadi jagoan? Itu kalimat dengan jelas diucapkan Visnu dan ada dalam rekaman video yang beredar sampai sekarang.
“Saya menilainya pria berbatik (Visnu) itu sangat arogan. Atau dengan menyebut nama organisasi PP, orang lain akan ketakutan. Sekali lagi, itu sangat arogan dan tidak layak diungkapkan seorang yang mengaku ‘Lawyer’ atau pengacara itu. Saya tidak awsing dengan wajah pria berbatik itu. Harapan saya, pengurus organisasi PP Kabupaten Semarang harus bisa tegas menyikapi anggotanya yang arogan ini. Jangan sampai dibiarkan. Ingat bahwa organisasi PP ini merupakan organisasi besar dan jangan sampai masalah ini akan merembet ke hal-hal yang lain. Jika ini dibiarkan akan menjadi penilaian buruk untuk PP khususnya di Kabupaten Semarang,” terang NCR, yang minta namanya tidak disebutkan dengan jelas, Ketika ditemui di rumahnya di Ungaran, Jumat (12/7/2024) siang.
Visnu Hadi Prihananto SH ketika dikonfirmasi menyatakan, pada prinsipnya dengan kasus itu dirinya sudah mengklarifikasi dan meminta maaf. Kalau menyebut Ketua PP Kabupaten Semarang karena memang dirinya menjadi pengurus organisasi PP Kabupaten Semarang. Masalah itu muncul karena ada sebab akibatnya. Visnu juga mengakui mengatakan “Kamu Anake Sopo?” maksud pertanyaan itu, apakah tidak tahu jika dirinya itu warga Kalongan juga dan lebih tua darinya. Intinya terjadi salah paham saja namun sudah diselesaikan dengan damai dan disaksikan Pak Kepala Desa (Kades) juga. Saya sendiri juga sudah meminta maaf, artinya kasus ini sudah selesai,” tandas Visnu Hadi P.
Sementara itu, Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Semarang Bondan Marutohening menyatakan, dirinya sangat menyayangkan apa yang dilakukan oleh anggota dan juga pengurus MPC PP Kabupaten Semarang itu. Apalagi sampai membawa nama organisasi Pemuda Pancasila (PP), padahal ini masalah pribadi bukan masalah organisasi.
“Pesan saya, sebagai anggota PP jangan mudah arogan kepada siapapun. Sudah seharusnya dari organisasi yaitu MPC PP Kabupaten Semarang segera menentukan sikap serta melakukan pembinaan dan bimbingan kepada anggotanya. Agar permasalahan seperti ini tidak lagi terulang. Apalagi, ada informasi nitizen mulai merembet menyoroti masalah mobil maupun plat nomor mobil Honda CRV yang dipakai Visnu yang dikendarai seorang perempuan itu. Sekali lagi, saya sangat menyayangkan arogansi yang dilakukan itu,” pungkas Bondan Marutohening, yang juga Ketua DPRD Kab Semarang.
Terpisah, Ketua MPW PP Provinsi Jawa Tengah H Bambang Eko Purnomo (BEP) ketika dikonfirmasi terkait kasus tersebut, belum memberikan pernyataannya. Karena, masih akan meminta klarifikasi dengan Ketua MPC PP Kab Semarang Ali Imron alias Ipung.
“Kami belum akan memberikan statement. Pasalnya, belum mengetahui secara jelas kejadian dan kronologisnya. Nanti malam, baru akan ketemu dengan Mas Ipung (Ali Imron) Ketua MPC PP Kabupaten Semarang. Jika sudah jelas permasalahannya, saya akan statement,” tandasnya. (HERU SANT).
Admin 081357848782 (0)