PASURUAN - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Pasuruan menggelar sosialisasi pembinaan sistem deteksi dini dan cegah dini terhadap konflik masyarakat yang bertempat di RM. Ayam Betutu, Sumberagung, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, Rabu (6/9/23).
Turut hadir Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan Sudiono Fauzan, Kasat Intelkam Polresta Pasuruan, dua narasumber dan masyarakat yang diperkirakan 100 orang. Kegiatan sosialisasi ini dibuka langsung oleh Eddy Supriyanto selaku Kepala Dinas Bakesbangpol Kabupaten Pasuruan.
Ridwan Ovu selaku narasumber menerangkan tentang Konflik sosial yang artinya adalah pertentangan antar anggota masyarakat yang bersifat menyeluruh dalam kehidupan dan gangguan Kamtibmas (Keamanan dan ketertiban masyarakat).
Sementara itu, Sudiono Fauzan Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan juga menerangkan terkait peran tokoh masyarakat dan tokoh agama ketika terjadi konflik di masyarakat.
Tokoh masyarakat atau tokoh agama memiliki peran penting di masyarakat, ketika terjadi sebuah konflik di masyarakat sikapnya adalah menengahi, tidak membela satu kubu atau kelompok, tidak mengadili, dan bersikap bijaksana di tengah-tengah kubu tersebut dengan memberikan solusi yang bijaksana dan adil, apabila konflik tersebut melanggar perundang-undangan maka sebagai tokoh masyarakat harus mengarahkan konflik tersebut ke pihak berwenang, yaitu pihak yang bertugas secara resmi menegakkan peraturan perundang undangan dan berhak mengadili konflik tersebut.
Mengingat dalam waktu dekat ini ada tiga event politik, Pilkades, Pilkada, Pilpres. Event politik ini dikalangan masyarakat sering terjadi gesekan. Maka dari itu, diharapkan sosialisasi ini betul-betul bermanfaat dan masyarakat bisa menyerap ilmu yang didapat. Karena SDM di wilayah Pasuruan Timur bisa dikatakan masih rendah. (*)
Admin 081357848782 (0)