MALINAU, Kalimantan Utara - Krisis ekonomi yang melanda dunia dimasa pandemi Covid-19 ini, sangat memberikan pengaruh terhadap perkembangan
industri, baik bersekala besar, nenengah maupun kecil di tanah air.
Hal ini besar pengaruhnya pada daya beli masyarakat, apalagi barang-barang tersebut bukanlah kebutuhan pokok sehari-hari, seperti kerajinan tangan pembuatan tas dari anyaman rotan di Dusun RT 6, Desa Long Loreh, Kecamatan Malinau Selatan, Malinau, Kalimantan Utara.
Apuii Anye (41) salah seorang pengrajin anyaman rotan di RT 6 bisa dibilang seorang yang berpikiran maju dan kreatif.
Sebelumnya untuk kebutuhan bahan rotannya dia harus masuk kedalam hutan, tapi kini Apuii telah memiliki kebun rotan sendiri, tidak lagi harus kehutan yang menguras tenaga dan membahayakan keselamatan diri dari binatang buas.
Hal ini tidak luput dari perhatian Serka Sugiono dan Sertu Mastro yang lagi dalam kegiatan semenisasi jalan di RT 6.
Disaat ada senggang waktu Serka Sugiono dan Sertu Mastro berkunjung ke kediaman Apuii guna melakukan komunikasi sosial untuk memberikan dorongan semangat dan memotivasi agar usaha Apuii bisa berkembang dan tegar menghadapi krisis ekonomi dimasa pandemi Covid-19.
Kalau sebelumnya akses jalan menuju ke RT 6 tidak layak untuk dilalui, tetapi sekarang dengan hitungan jam akses jalan akan segera dapat dilalui kenderaan menuju RT 6, semoga dengan selesainya semenisasi jalan ini akan banyak orang datang berkunjung kemari dan hal ini berpengaruh pada roda perekonomian warga RT 6, semakin banyak yang berkunjung akan berpengaruh hasil penjualan tas anyaman rotan bapak, ucap Serka Sugiono.
Kalau sekarang penghasilan hanya sebatas bisa menghidupi 2 orang anak dan istri, mudah-mudahan dengan lancarnya akses jalan ada perubahan dalam penjualan, mampu mengupah tenaga kerja, bahkan memungkinkan ada perusahaan yang bersedia menjadi bapak angkat untuk para pengrajin di dusun ini, dan jangan lupa berdoa kepada Yang Maha Kuasa agar dimurahkan rezeki, sambung Serka Sugiono.(Pendim 0910)
Admin 081357848782 (0)