Pada bulan januari lalu, pendiri Sinar Mas Group Eka Tjipta Widjaja baru saja tutup usia.
Ia berpulang lantaran faktor usia dimana Eka Tjipta tutup usia pada umur 98 tahun. Managing Director Sinar Mas Group, Gandhi Sulistyanto dalam pesan singkatnya mengungkapkan jenazah Eka Tjipta disemayamkan di Rumah Duka Gatot Subroto Jakarta.
Eka Tjipta menempati urutan ke-3 orang terkaya di Indonesia setelah R. Budi & Michael Hartono dan Susilo Wonowidjojo. Data Forbes per 12 Desember 2018, kekayaan Eka Tjipta saat ini sebesar 8,6 miliar dolar AS atau setara Rp120 triliun. Hingga kini, gurita bisnisnya dilimpahkan pada anak dan para cucunya untuk dikembangkan. Sinarmas memiliki ratusan perusahaan yang digolongkan dalam 6 jenis termasuk pulp and paper, jasa keuangan, pengembangan, dan real estate serta agribisnis dan makanan.
Namun, siapa sangka, di balik gelimang harta taipan ini terselip kisah haru?
Eka Tjipta Widjaja berasal dari keluarga miskin di Quanzhou, China dengan nama asli Oei Ek Thjong. Lahir pada 3 Oktober 1923, Eka Tjipta merantau ke Indonesia tepatnya Makassar pada umur 9 tahun.
Demi merantau, Eka Tjipta harus berhutang pada rentenir sejumlah 150 dollar.
"Bersama ibu, saya ke Makassar tahun 1932 pada usia sembilan tahun.
Kami berlayar tujuh hari tujuh malam. Lantaran miskin, kami hanya bisa tidur di tempat paling buruk di kapal, di bawah kelas dek"
Ada uang lima dollar, tetapi tak bisa dibelanjakan, karena untuk ke Indonesia saja kami masih berutang pada rentenir, 150 dollar," cerita Eka Tjipta.
Tiba di Makassar, Eka Tjipta lantas membantu sang ayah berjualan di toko kelontong yang sudah berdiri. Usaha keluarganya mulai maju dua tahun kemudian, Eka Tjipta meminta disekolahkan. Berdasarkan biografinya, raja kertas ini hanya seorang lulusan sekolah dasar di Makassar.
Bahkan, usai tamat SD, Eka Tjipta kembali putus sekolah hingga berjualan secara door to door mengendarai sepedanya keliling kota Makassar menjajakan permen, biskuit dan aneka dagangan sang ayah. Siapa sangka, mendiang Eka Tjipta berhasil dalam usaha penyulingan minyak nabati dan kopra pertama Sinarmas, Pabrik Bitung Manado Oil Limited di Sulawesi Utara.
Berkembang, Eka Tjipta mengakuisisi Tjiwi Kimi pada 1972 yang jadi cikal-bakal pabrik kerta pertama Sinarmas. Kini jaringan bisnisnya juga menjakup properti, jasa keuangan, agrobisnis, hingga listrik dan telekomunikasi.
Nah dari kisah ini, kita bisa belajar bahwa orang yang hari ini sukses dulu ia pernah melewati masa perjuangan terberat dalam hidupnya. Namun bedanya ia bejuang serta bertahan selama masa-masa terberatnya. Dan tak lupa ia juga selalu berpikir untuk terus mengembangkan ide dan kemudian ia coba untuk merealisasikan sehingga terciptalah hasilnya saat ini. Karena pada dasarnya usaha takkan mengkhianati hasil.( Yn/Kr ).
Admin 081357848782 (0)