Dari beberapa kegagalan, Tahun 2019, Luchi kembali berupaya untuk mewujudkan mimpinya, dia kembali memulai upaya pengeboran air. Walau banyak yang mencibir upayanya dalam melakukan pengeboran air sumur, semua itu tak menyurutkan semangat pemuda yang kesehariannya berdinas di Batalyon Arhanud2/Kostrad dari Batrai Rudal ini melanjutkan perjuangannya menggali sumur.
Sumur dengan diameter 80 senti terus dilanjutkan, walaupun mata bor patah saat memecah batu, proses penggalian diteruskan dengan cara manual. Mas Luchi menggali dengan linggis untuk memecah batu di kedalaman sumur 37 meter.
"Begitu sulitnya juga perusahaan-perusahaan yang di desa kedemungan untuk pengeboran sumur bahkan membutuhkan waktu bertahun-tahun dan biaya yang sangat besar itupun tidak menjanjikan pengeboran sukses keluar air, bahkan disalah satu perusahaan proses pengeboran dengan kedalaman 125mtr keluar angin (bukan air),' lanjut Mas Luchi
baca juga: Keruhnya Mata Air Sumur Desa Kademungan
foto saat warga nangsu (mengambil air di rumah Praka Mas Luchi) |
"Walaupun dengan cara manual, Alhamdulillah, akhirnya keluarlah mata air yang bening, jernih, mas" ungkapnya sambil terbersit senyuman bangga di wajahnya.
"Dikedemungan itu hal yang mustahil adanya sumur, mas. Karena disini daerah tandus tanah adanya bebatuan, tambah dia
"Dan yang membuat saya bersyukur lagi, saat ini adalah bukan hanya saya dan keluarga saya yang bisa menikmati air bersih tersebut, Warga sekitar yang membutuhkan pun berbondong-bondong ngangsu (Mengambil air) di sumur saya,' ujarnya.
Dengan adanya prajurit TNI atas nama Mas Luchi yang jiwanya pantang menyerah dan benar-benar berjuang untuk mencari mata sumber air akhirnya impian dan tujuannya tercapai untuk membantu warga dan masyarakat
(tag)
Baca juga: Proses Penggalian Sumur Desa kademungan Gagal Total
Foto saat warga sekitar mengambil air bersih di rumah Praka Mas Luchi |
Admin 081357848782 (0)