Barabai Kalsel. www.tribunus.co.id - Anggota Kodim 1002/Barabai mengikuti upacara Hari Bela Negara ke-71 tahun 2019 bertempat dilapangan Apel Makodim di jalan Telaga Padawangan Kelurahan Barabai Timur Kecamatan Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah, dengan inspektur upacara Danramil 1002-06/Barabai Kapten Inf Moh.Alip Suroso. Kamis (19/12/19).
Dalam upacara hari Bela Negara Inpektur Upacara membacakan sambutan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Semenjak Mr. Syafroedin Prawira negara mendirikan Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) pada tanggal 19 Desember 1948 di Bukittinggi untuk membela kelangsungan hidup bangsa dan negara, berbagai wujud bela negara telah susul-menyusul silih berganti, untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia tetap dan akan terus eksis untuk selama-lamanya.
Dewasa ini, kita sama-sama cermati bahwa tantangan yang dihadapi bangsa dan negara kita, semakin hari semakin berat dan beragam bentuknya. Sebagaimana yang telah diingatkan oleh Bung Karno, bahwa perang modern bukan sekedar perang militer, melainkan peperangan yang menyangkut seluruh aspek kehidupan masyarakat. Dengan demikian, tidak hanya militer yang berperan membangun ketahanan Indonesia, tapi juga menuntut peran seluruh komponen bangsa demi kelangsungan hidup dan keutuhan NKRI.
Semakin beragamnya ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang dihadapi bangsaini, hanya bisa kita hadapi dengan keberagaman keahlian yang saling terkait dan mengisi. Di sinilah terletak relevansi tekad kita untuk mewujudkan SDM Unggul demi kemajuan Indonesia yang kita canangkan sebagai tema peringatan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ke-74. Manusia Indonesia yang unggul adalah prasyarat utama untuk mengisi kemerdekaan sebagai modal dasar pembangunan kita di segala bidang. Kemerdekaan ini jualah yang menjadi pedoman bagi kita semua untuk melaksanakan bela negara.
Salah satu berkah yang telah mengantarkan kemerdekaan tanah air kita adalah digalinya kembali Pancasila sebagai dasar negara, pandangan hidup bangsa dan nilai dasar bela negara. Pancasila adalah visi final bangsa dan negara Indonesia yang menghendaki pembangunan manusia paripurna.
Manusia Paripurna tidak hanya memiliki kapasitas dan keterampilan yang tinggi untuk pemenuhan kebutuhan sendiri dan golongannya. Manusia paripurna mensyukuri berkah kebhinnekaan dan mensinergikan beragam kekuatan, siap menghadapi interaksi dan persaingan global yang semakin kompetitif, serta menginsyafi dirinya semata sebagai mahluk Tuhan YME. Inilah landasan prioritas bela negara untuk pembangunan SDM Unggul yang diarahkan kepada perwujudan Manusia Indonesia Paripurna berdasarkan Pancasila.
Sejalan dengan itu, pada tahun 2018 saya telah menginstruksikan pelaksanaan Rencana Aksi Nasional Bela Negara di berbagai bidang dan tataran di seluruh Indonesia dengan melibatkan segenap jajaran Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah, serta berbagai elemen masyarakat sebagai wujud apresiasi atas berbagai keahlian manusia Indonesia.
Aksi Nasional Bela Negara juga melengkapi keahlian SDM kita dengan pengamalan nilai-nilai bela negara yang meliputi cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, kesetiaan dan keyakinan kepada Pancasila sebagai ideologi negara, kerelaan berkorban untuk bangsa dan negara, serta kemampuan awal bela negara dan semangat untuk mewujudkan negara yang berdaulat, adil dan makmur.
Dalam akuntabilitasnya bela negara harus disesuikan dengan kondisi kekinian yang dihadapi oleh masyarakat secara umum serta dilandasi sinergi semua pemangku kepentingan kepentingan sehingga terwujud kekuatan yang besar untuk mencapai tujuan yang besar pula. Dengan demikian, bela negara bukan hanya menjadi alat untuk menghadapi ancaman yang bersifat potensial maupun aktual, namun juga menjadi alat pencapaian tujuan nasional bangsa dalam jangka panjang yang memerlukan kerja keras serta sinergi bersama secara terus menerus.
Dalam beberapa tahun yang lalu kita telah dan akan terus membangun segala infrastruktur yang diperlukan untuk kemajuan bangsa, mencetak lapangan kerja, mendorong peningkatan sumber daya pembangunan dan mereformasi birokrasi pemerintahan. Namun sekali lagi, faktor yang paling utama tetaplah SDM yang unggul demi kemajuan Indonesia.
Tanpa sikap dan perilaku bela negara, maka pengelolaan negeri kita yang besar dan luas dengan sumber daya alamnya yang melimpah, tak akan mencapai keadilan dan kemakmuran yang di cita-citakan oleh seluruh pendahulu bangsa. Maka jelaslah bahwa penanaman nilai-nilai dasar bela negara harus dilakukan secara terus menerus kepada seluruh komponen masyarakat dari beragam profesi tanpa memandang usia, suku, agama dan ras sebagai hak dan kewajiban tiap warga negara yang dijamin oleh undang-undang. Ke depannya, kita semua mengharapkan agar Aksi Nasional Bela Negara di segenap gatra kehidupan nasional dapat semakin terstruktur, sistematif dan massif dengan prioritas dan implementasi yang terukur sesuai dengan persepsi dan aspirasi masyarakat seluas-luasnya.
Dengan demikian, bagi yang berbakti dalam birokrasi pemerintahan, teruslah mereformasi diri serta meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pelayanan publik. Yang belajar danmengajar, teruslah meningkatkan kearifan dan pengabdian masyarakat berbasis nilai-nilai kebangsaan kita. Yang mengabarkan berita, teruslah menjadi penerang informasi masyarakat secara jujur, berimbang dan bertanggung-jawab. Yang menjalankan usaha, tingkatkanlah terus daya saing secara sinergis dengan segenap tujuan negara. Demikian pula segenap masyarakat denga beragam profesinya, jadikan bidang profesi masing-masing sebagai ladang bela negara.(pendim1002).
Admin 081357848782 (0)