Surabaya, tribunus.co.id - Ribuan buruh di Jawa Timur menggelar aksi demo di Kantor DPRD Jatim dan Gedung Negara Grahadi, Rabu (2/10/19).
Mereka berasal dari Federasi Serikat Pekerja Garda Metal, FSP KEP, KSPI di seluruh wilayah Jawa Timur.
Untuk pengamanan aksi masa tersebut, Polda Jatim bersinergi dengan TNI mengerahkan sebanyak lebih kurang 5.000 personel.
Dengan didampingi oleh Kapolrestabes Surabaya dan Kabid Humas Polda Jatim,Kombes Pol Frans Barung Mangera,pengamanan demo buruh dipimpin langsung oleh Kapolda Jatim Irjen Pol Drs Luki Hermawan.
Aksi unjuk rasa kali ini berlangsung mulai pukul 12.30 WIB dan berakhir 14.30 WIB.
Dengan mengucapkan terimakasih kepada Kapolda Jawa Timur yang telah mengawal aksi dan menerima aspirasi mereka, ribuan peserta aksi membubarkan diri dengan tertib.
Dari informasi yang diterima dilapangan aksi ini sebenarnya akan berakhir hingga pukul 17 00 WIB.
“Terima kasih kepada Kapolda Jatim yang telah membantu kami untuk menyampaikan aspirasi kami, hingga tuntutan kami bisa terpenuhi. Ayo kita pulang aspirasi kita sudah tersampaikan,” teriak orator peserta aksi melalui pengeras suara.
Ada yang unik dalam pola pengamanan aksi demo tersebut.
Ratusan Polwan Asmaul Husna Polda Jatim tidak hanya membacakan Asmaul Husna tetapi juga berada pada garda terdepan dengan membawa tulisan-tulisan pesan anti anarkis.
Aksi para Polwan tersebut justru dipakai oleh massa demo untuk berfoto selfie dengan Polwan yang sedang membawa tulisan pesan-pesan yang unik.
Selain itu para Srikandi Bhayangkara Polda Jatim ini juga memberikan bantuan air minum kepada para peserta aksi dibantu para anggota Polki ( Polisi laki laki)
Massa demo buruh menyuarakan tuntutan diantaranya terkait UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan Penolakan Revisi Kenaikan Iuran BPJS ini pun nampak lebih tertib dibanding aksi masa sebelumnya.
“Senang sekali diberi meskipun hanya permen tapi yang ngasih ikhlas dan tersenyum. sampai lupa jika terik panas matahari siang ini sangat panas poll, mas,” kata salah seorang peserta aksi yang mengaku berasal dari Jember.
Cara Polisi Polda Jawa Timur dalam menjaga demo agar damai ini ternyata berhasil meredam gejolak massa.
Sampai aksi selesai, tak ada gesekan apa pun bahkan, sejumlah peserta aksi juga menyempatkan berselfie dengan Polwan dan Polki, atau sekadar mengabadikan aneka tulisan lucu itu. (red)
Admin 081357848782 (0)