BANYUASIN,TRIBUNUS.CO.ID - Program Satu Keluarga Satu Sapi merupakan janji politik pasangan calon bupati dan wakil bupati H. Askolani H. Slamet pada saat Pilkada serempak 2018 kemarin Program satu keluarga satu sapi yang dikemas di dalam Petani Bangkit.
Program prioritas Bupati Banyuasin H. Askolani, SH., MH., bersama Wakil Bupati Banyuasin H. Slamet. Di mana di dalam program Petani Bangkit terdapat target ‘satu keluarga satu sapi’ yang merupakan program unggulan guna memberdayakan masyarakat di Kabupaten Banyuasin.
Program ini dibahas dalam rapat bersama antara Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Banyuasin, Bappeda Litbang, 15 perusahaan perkebunan dan peternakan di Kecamatan Tanjung Lago dan Kecamatan Talang Kelapa. Rapat ini digelar di ruang rapat Sekretaris Daerah di Pangkalan Balai, Kabupaten Banyuasin, Senin (14/10/2019) Kemarin.
Dalam rapat itu, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Banyuasin, Edil Fitriadi mengatakan, keterlibatan multi stakeholder menjadi sangat penting di dalam mewujudkan program ini.
“Terutama memberdayakan masyarakat di sekitar peternakan yang terintegrasi dengan perkebunan yang memiliki lahan konsesi di wilayah Kabupaten Banyuasin” kata Edil Fitriadi. Menurut Edil, pertemuan ini sangat penting karena Pemkab Banyuasin memberikan pemahaman kepada perusahaan agar ikut terlibat aktif mewujudkan program ini melalui corporate social responsibility yang wajib dilakukan oleh badan usaha di wilayah Kabupaten Banyuasin.
Edil Fitriadi menambahkan untuk mewujudkan rencana ini, pada 25 November 2019 nanti akan dilaksanakan forum CSR yang mengundang seluruh perusahaan. Di mana dalam pertemuan itu akan dipimpin langsung oleh Bupati Banyuasin H Askolani. Menyikapi hal ini Kepala Bappeda Litbang Kabupaten Banyuasin, Erwin Ibrahim menjelaskan pada pertemuan ini Bupati Banyuasin H Askolani telah memerintahkan OPD terkait dalam hal ini Bappeda Litbang selaku leading sector CSR, agar mengoptimalkan CSR di dalam pembiayaan program program unggulan ini.
“Di dalam mendukung CSR, kami telah menyusun RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) non APBD sebagai dasar program kegiatan yang tidak dapat dilaksanakan di struktur APBD agar dapat dilaksanakan dengan berbagai skema pembiayaan non APBD yang salah satunya melalui program CSR ini, katanya.
Menurut dia, kegiatan yang dituangkan pada RKPD non APBD ini akan dipaparkan kepada seluruh stakeholder agar bergotong royong bersama-sama membangun infrastruktur dan masyarakat Kabupaten Banyuasin, termasuk program ‘satu keluarga satu sapi’ ini dengan memberdayakan masyarakat melalui kelompok kelompok tani maupun masyarakat di sekitar lingkungan perusahaan.
“Kita sadari bahwa tingkat kemiskinan Kabupaten Banyuasin masih diatas 14% atau dengan kata lain dua digit, kita perlu memperbanyak peluang pemberdayaan masyarakat guna mensejahterakan perekonomian rakyat, antara lain sektor UMKM, pariwisata, pertanian dan peternakan ini. Dan harapan kita ini nantinya dapat memberikan penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Banyuasin. Sambutan dari perwakilan perusahaan yang hadir sangat baik serta akan mendukung program ini,kata Erwin.
Erwin mengatakan, sebagai dasar hukumnya pihaknya bersama Dinas Perkebunan dan Peternakan di bawah koordinasi Sekretaris Daerah menyusun Peraturan Bupati untuk mengatur tata kerja dan teknis pelaksanaan kegiatan ini.
“Sehingga kategori keluarga seperti apa yang akan menerima bantuan sapi tersebut berdasarkan kriterianya, terlebih lagi direncanakan tanggal 19-20 Oktober nanti pihak peternakan sapi Rumania didampingi kedutaan Indonesia untuk Rumania akan berkunjung ke Kabupaten Banyuasin yang direncanakan melakukan MoU di bidang teknologi dan metode pengembangan sapi di Kabupaten Banyuasin,” ucapnya.
CSR Perusahaan yang sekarang sudah beroprasi di wilaya Kabupaten Banyuasin Sumsel di mana..???
Pewarta : rn/lamanqu
Admin 081357848782 (0)