KEDIRI KOTA, TRIBUNUS.CO.ID - "Sempat memanasnya situasi lingkungan warga Rt/Rw : 048 /007 kelurahan Mojoroto kecamatan Mojoroto Kota Kediri yang diduga sebagai puncak klimaks batas kesabaran warga, dengan melakukan aksi solidaritas menaruh keranda mayat didepan gang yang berselisih terkait penutupan akses jalan menuju dua rumah warga yang ada dibelakang.
Setelah mendengar masukan dan saran dari tokoh masyarakat yang berpengaruh, akhirnya warga mengadakan rapat yang khusus membahas terkait permasalahan tersebut, bertempat dibalai pertemuan taman posyandu "Sakura ll" kelurahan Mojoroto, sabtu ( 07/09/19 ) diadakan rapat warga yang dimulai sekitar pukul 19.30 wib. Yang dihadiri sekitar seratusan warga sekitar yang banyak didominasi para wanita.
Nampak juga terlihat anggota Babinsa , Linmas kelurahan Mojoroto, Satpol PP ( pakaian preman ) dan beberapa anggota ormas yang turut memantau jalannya rapat mediasi tersebut.
Situasi sempat memanas ketika keluarga ahli waris ( Sugiarti dan Dewi ) yang menutup akses jalan bersikeras tidak mau tanahnya diukur kembali dengan alasan tanahnya tidak bermasalah dan alasanya apa dilakukan ukur ulang ?.
Mendengar itu sontak para warga yang didominasi para pemuda dan wanita langsung berdiri sambil berteriak - teriak; "Kalau tanahmu tidak bermasalah kenapa tidak mau diukur ulang ?" , "Kalau tidak mau hidup bermasyarakat pindah saja ketengah hutan , "Wong kok gak nduwe roso menungso dll.
Situasi kembali tenang setelah beberapa tokoh masyarakat dan tokoh pemuda dari ormas PEKAT IB berusaha menenangkan warga yang terpancing emosinya.
"Ketua RT, Totok Wibawanto, ketika ditemui seusai rapat warga mengatakan, "Rapat yang dihadiri seluruh warga berjalan sesuai rencana, pihak keluarga ahli waris bersedia membokar kembali bangunan yang menutup jalan masuk kerumah Pak Agus dengan meminta waktu tiga hari karena terlebih dahulu membicarakan hal tersebut dengan keluarga ahli waris.
Dan hasil voting suara tadi seluruh warga setuju kalau dilakukan pengukuran tanah ulang milik keluarga yang berselisih. Sudah kami buatkan berita acara hasil rapat seluruh warga yang ditanda tangani seluruh warga yang setuju dengan hasil rapat. "Kata Totok
"Untuk biaya ukur ulang tanah dan bongkar bangunan yang menutup jalan nantinya seluruh warga siap bersama - sama gotong royong.
"Ketika ditanya apakah lurah Mojoroto diundang dalam acara tersebut ?? "Mengingat penting acara ini sebenarnya sudah kami undang dan seharusnya pak lurah hadir ,tapi entah mengapa kok tidak hadir. "Papar Totok.
"Samsi, warga sekitar mengatakan semoga dengan adanya hasil rapat seluruh warga nantinya seluruh pihak yang berselisih dapat menerima dan menjalankan hasil keputusan seluruh warga Rt : 048. Dan semoga permasalahan yang berlarut - larut tersebut bisa cepat selesai dan warga bisa hidup guyub rukun bertetangga kembali. Aamiin. ( Aji/budi)
Admin 081357848782 (0)