KEDIRI,TRIBUNUS.CO.ID - Pemerintah Desa Krecek Kecamatan Badas Kabupaten Kediri Jawa Timur tahun ini menggelar karnaval umum lebih awal diantara desa desa yang ada di Kabupaten Kediri. Sabtu (03/8/2019).
Karnaval umum ini diselenggarakan Pemerintah Desa Krecek dalam rangka untuk memperingati PHBN Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke 74 tahun bertemakan Budaya.
Terdapat 33 jumlah peserta karnaval umum diantaranya adalah peserta dari Dusun, peserta Pemuda Karangtaruna, peserta dari Lembaga dan peserta dari RT turut meriahkan acara tersebut.
Peserta karnaval umum ini dimulai pukul 13:00 WIB secara simbolis diberangkatkan langsung oleh Kepala Desa Krecek Krisbanu dan Ketua Karang Taruna Desa Nur Rokim ber start dilapangan SMPN 1 Badas dan berakhir di Dusun Mulyorejo.
Kurang lebih 4 km jarak tempuh yang dilalui oleh peserta karnaval umum ini hingga selesai menjelang malam.
Bertemakan Budaya, dari 33 peserta yang ada ,ada salah satu peserta dari Dusun Mulyorejo menampilkan sebuah karya unik replika lambang kebesaran negara indonesia yaitu Garuda Raksasa Pancasila .
Peserta yang dimaksud adalah peserta dari Karang Taruna Pemuda Kita Mulyorejo Seduluran .
Meski tidak sebesar yang dibayangkan, namun replika garuda raksasa pancasila ini berukuran tinggi 2,60 meter dengan lebar sayap 2,70 meter dan tebal 10 cm.
Garuda pancasila raksasa ini berdiri tegak ditancapkan diatas sebuah kendaraan roda empat dengan dihiasi payung budaya Bali ,serta dua buah kain warna poleng dan merah .
Hariono, salah satu perwakilan dari Karangtaruna Pemuda Kita Mulyorejo Seduluran mengungkapkan bahwa "tema budaya yang diangkat oleh Pemerintah Desa Krecek diacara karnaval umum untuk memperingati HUT RI Ke 74 ini sangat tepat sekali lantaran tema ini mengingatkan kembali akan pentingnya saling menghormati satu sama lainnya .
Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan budaya, bahasa,suku agama, keyakinan ,ras maupun golongan yang bisa disatukan dalam simbol lambang negara indonesia yaitu Bhinneka Tunggal Ika yang dicengkeram Garuda Pancasila, berbeda beda tetap satu jua ,dengan demikian akan tercipta sebuah kerukunan anatar umat beragama "ujar Hariono .
Ia juga menjelaskan proses dalam membuat replika garuda raksasa ini dikerjakan bersama - sama oleh Karang Taruna Pemuda Kita Mulyorejo Seduluran selama satu minggu ,sehingga sehari sebelum acara karnaval umum digelar ,garuda raksasa ini sudah rampung dan siap ditampilkan.
Dalam karnaval umum tersebut, juga terlihat dari panitia penyelenggara desa menggunakan pakaian adat budaya,
Seperti rombongan dari kepala desa dan perangkatanya semua berpakaian jawa dan bertopi blangkon mengendarai kereta kuda.
Hampir semua peserta pada waktu itu menggunakan pakaian adat nusantara sesuai tema yang dibawa " pungkasnya.(har)
Admin 081357848782 (0)