Banyak anggapan, merokok hanya berbahaya buat si perokok. Juga asap rokok berbahaya selama mengepul keluar dari rokok. Padahal, setelah merokok selesai dan asapnya tiada, bahaya rokok masih muncul dan mengintai. Sebab, racun dari rokok itu tetap ada dan tersimpan di dalam benda yang terkena kepulan asap.
Sebuah penelitian menemukan, merokok di dalam rumah akan meninggalkan zat-zat beracun di perabotan rumah, karpet, tirai, bahkan dinding rumah.
Seorang ahli kimia, dokter Eunha Hoh mengungkapkan, asap rokok mengandung ribuan bahan kimia yang bisa tinggal di suatu permukaan. Dari ribuan bahan kimia itu, banyak yang beracun dan bersifat karsinogenik
Menurut ilmuwan, semakin lama suatu lingkungan terpapar bahan kimia, maka dapat mengubah senyawa kimia menjadi berbahaya. Jika terpapar selama bertahun-tahun, dapat meningkatkan risiko kanker, serangan asma, masalah pada paru-paru, iritasi di tenggorokan, dan mata.
Asap rokok memang dapat diserap ke semua permukaan yang berpori. Zat beracun dari asap rokok itu kemudian akan menetap lama di semua perabot rumah tangga yang terkontaminasi.
"Kami benar-benar terkejut dengan betapa kuatnya kontaminasi di rumah, bahkan setelah beberapa bulan orang berhenti merokok di dalam rumah," ujar seorang ilmuwan kesehatan lingkungan, dokter Penelope Quintana.
Merokok di dalam rumah tentu akan membahayakan kesehatan anak-anak yang sering bermain-main di sofa maupun karpet di rumah mereka.
Peneliti menyebut anak-anak ini sebagai perokok ketiga atau mereka yang tidak merokok, tidak terpapar asap rokok secara langsung, akan tetapi terpapar zat beracun dari asap rokok yang telah mengendap di perabotan rumah.
Penelitian lain menunjukkan, orangtua yang merokok di kebun atau halaman rumah juga tetap bisa membahayakan anak-anak. Peneliti pun mengingatkan orang-orang untuk berhati-hati jika membeli rumah bekas perokok.
Seorang psikolog dari San Diego State University, Amerika Serikan, Georg Matt bahkan mengatakan bahwa rumah adalah gudang polusi asap tembakau. Georg telah 20 tahun meneliti efek asap rokok bagi orang ketiga.
Sebuah penelitian menemukan, merokok di dalam rumah akan meninggalkan zat-zat beracun di perabotan rumah, karpet, tirai, bahkan dinding rumah.
Seorang ahli kimia, dokter Eunha Hoh mengungkapkan, asap rokok mengandung ribuan bahan kimia yang bisa tinggal di suatu permukaan. Dari ribuan bahan kimia itu, banyak yang beracun dan bersifat karsinogenik
Menurut ilmuwan, semakin lama suatu lingkungan terpapar bahan kimia, maka dapat mengubah senyawa kimia menjadi berbahaya. Jika terpapar selama bertahun-tahun, dapat meningkatkan risiko kanker, serangan asma, masalah pada paru-paru, iritasi di tenggorokan, dan mata.
Asap rokok memang dapat diserap ke semua permukaan yang berpori. Zat beracun dari asap rokok itu kemudian akan menetap lama di semua perabot rumah tangga yang terkontaminasi.
"Kami benar-benar terkejut dengan betapa kuatnya kontaminasi di rumah, bahkan setelah beberapa bulan orang berhenti merokok di dalam rumah," ujar seorang ilmuwan kesehatan lingkungan, dokter Penelope Quintana.
Merokok di dalam rumah tentu akan membahayakan kesehatan anak-anak yang sering bermain-main di sofa maupun karpet di rumah mereka.
Peneliti menyebut anak-anak ini sebagai perokok ketiga atau mereka yang tidak merokok, tidak terpapar asap rokok secara langsung, akan tetapi terpapar zat beracun dari asap rokok yang telah mengendap di perabotan rumah.
Penelitian lain menunjukkan, orangtua yang merokok di kebun atau halaman rumah juga tetap bisa membahayakan anak-anak. Peneliti pun mengingatkan orang-orang untuk berhati-hati jika membeli rumah bekas perokok.
Seorang psikolog dari San Diego State University, Amerika Serikan, Georg Matt bahkan mengatakan bahwa rumah adalah gudang polusi asap tembakau. Georg telah 20 tahun meneliti efek asap rokok bagi orang ketiga.
Admin 081357848782 (0)