"Bisa untuk menahan adanya gelombang tinggi atau tsunami dan abrasi"
Probolinggo, Tribunus.co.id
Puncak kegiatan peringatan Hari Lingkungan Hidup (HLH) se dunia Provinsi Jatim yang di pusatkan di areal Pantai Mayangan Kota Probolinggo, pada Minggu (28/7) kemarin, Gubernur Jawa Timur Khofiffah Indar Parawansa bersama Forkompimda Jawa Timur dan Forkopimda Kota/Kabupaten Probolinggo secara simbolis menanam pohon cemara udang di areal bibir pantai Mayangan.
Pohon cemara udang yang dipilih untuk ditanam di bibir pantai, karena pohon ini katanya bisa tahan hidup sampai 500 tahun, dan ketahanannya bisa untuk menjadi penyangga bibir pantai jikalau terjadi gelombang tinggi atau tsunami.
Terkait hal tersebut, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, hal ini dilakualkan karena menurut prediksi BMKG, sudah terindentifikasi kemungkinan ada patahan lempengan bumi, kemudian 85% wilayah Indonesia maritim. Kemudan di beberapa titik memang ada potensi kemungkinan terjadinya gelombang yang tinggi. Terutama di wilayah selatan P.Jawa, mulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur.
Menyikapi kemungkinan itu, kata Khofifah, Kepala BNPB secara khusus diskusi soal ini di Grahadi, kira-kira dua minggu lalu. Dan beliau sudah melakukan itu dengan menanam pohon cemara udang di wilayah Sumatra, lalu kemarin melalui ekspidisi menanam di wilayah selatan P. Jawa, sebutnya.
Maka hari ini, lanjut Khofifah, teman-teman bisa melihat fisik pohon cemara udang. Pohon ini sudah teruji, katanya bisa tahan hingga 500 tahun, dan ketahanannya bisa untuk menjadi penyangga bibir pantai jikalau terjadi gelombang tinggi/tsunami, jelasnya.
"Oleh karena itu, kalau ini bisa kita lakukan dibanyak tempat di bibir pantai, maka tidak hanya menjadi penyangga, kemungkinan abrasi, tetapi juga untuk menahan terjadi gelombang tinggi/tsunami. Pohon cemara udang ini punya kekuatan yang cukup teruji," tandas orang nomor satu di Jawa Timur ini.
(Singgih)
Admin 081357848782 (0)