Denpasar, Bali, www.tribunus.co.id - Korem 163/Wira Satya kembali menggelar kegiatan komunikasi sosial atau Komsos dengan melibatkan berbagai komponen masyarakat, Selasa (30/07), bertempat di Aula Gedung Wira Satya, Makorem 163/Wira Satya.
Komsos kali ini berkaitan dengan cegah tangkal radikalisme/separatisme, yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan wawasan secara baik dan benar serta mampu memperkokoh mentalitas dan pemahaman ideologi Pancasila guna mencegah ancaman bahaya radikalisme ataupun separatisme dalam rangka mewujudkan ruang, alat dan kondisi juang (RAK Juang) yang tangguh bagi pertahanan Bangsa Indonesia.
Danrem 163/Wira Satya Kolonel Arh A.M. Suharyadi, S.I.P., M.Si., dalam sambutannya yang dibacakan Kasrem 163/Wira Satya Letkol Kav Jacob Janes Patty saat membuka kegiatan ini mengatakan, Komsos sebagai salah satu metode pembinaan teritorial atau Binter merupakan hal penting untuk memberikan pemahaman dan menyamakan persepsi seluruh komponen bangsa guna meningkatkan partisipasinya dalam konteks pertahanan negara serta mewujudkan kemanunggalan TNI dan rakyat.
Hal ini selaras dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2004 Tentang Tentara Nasional Indonesia (TNI), bahwa Tugas Pokok TNI termasuk TNI AD sebagai bagian integral dari TNI adalah menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta melindungi segenap bangsa dan tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan terhadap keutuhan bangsa dan negara.
Dalam pelaksanaannya tugas pokok tersebut dijabarkan dalam dua tugas operasi yaitu Tugas Operasi Militer Perang (OMP) dan Tugas Operasi Militer Selain Perang (OMSP).
Dalam satu Tugas OMSP, yaitu melaksanakan tugas pemberdayaan wilayah pertahanan darat dan kekuatan pendukungnya secara dini sesuai dengan sistem pertahanan semesta atau Sishanta.
Implementasi tugas pemberdayaan wilayah pertahanan darat tersebut melalui pembinaan teritorial atau Binter yang juga menjadi salah satu fungsi utama TNI AD.
Binter tidak hanya menjadi tugas satuan tetapi melekat pada jati diri setiap Prajurit TNI AD yang dilaksanakan dalam tugas sehari-hari, termasuk juga saat berinteraksi dengan komponen bangsa lainnya.
Sementara itu Kapenrem 163/Wira Satya Mayor Arm Ida Bagus Putu Diana, S.S., menjelaskan, kegiatan Komsos kali ini melibatkan 100 orang peserta dengan menghadirkan tiga nara sumber, yaitu Ir. Putu Wirata Dwikora dari PHDI Provinsi Bali memaparkan tentang "Pembinaan Wawasan Keagamaan", I Wayan Kariatmaja, S.I.P., dari Kesbangpol Provinsi Bali memberikan pembekalan "Wawasan Kebangsaan", serta Ni Nyoman Sri Utari dari Dinas Perdagangan Dan Perindustrian Kota Denpasar membahas tentang "Kewirausahaan".
Menurut Kapenrem penentuan tiga materi pembahasan dalam Komsos kali ini sangat tepat dan berkaitan. Bagaimana kita sebagai komponen Bangsa Indonesia harus paham wawasan kebangsaan utamanya untuk memahami empat konsensus kebangsaan, kemudian sebagai warga bangsa yang beriman dan memiliki keyakinan maka kita perkuat wawasan keagamaan kita dalam koridor kebhinnekaan Indonesia serta untuk memperkokoh ketahanan perekonomian kita, maka perlu juga memahami kewirausahaan.
Jika ketiga hal ini dapat kita tanamkan dan saling mendukung maka kita berharap setiap warga bangsa akan memiliki jiwa dan sikap kebangsaan yang baik, termasuk mampu berperan untuk mencegah dan menangkal paham-paham yang bertentangan dengan kehidupan berbangsa dan bernegara seperti radikalisme, separatisme dan paham sejenis lainnya. (Penrem 163/WSA)
Admin 081357848782 (0)