TRIBUNUS.CO.ID, PASURUAN - Saat menjelang ramadhan. Sudah menjadi tradisi masyarakat Kota Pasuruan untuk nyekar atau berziarah ke makam keluarga guna mengirimkan do’a kepada orang tercinta yang telah tiada. Bak jamur, pedagang makanan, pedagang bunga dan pembersih makam musiman juga meramaikan tempat pemakaman umum (TPU) Bugul legi, Selasa (4/6/2019).
Terang saja moment sekali setahun ini juga tak luput dari pandangan satu(1) orang pelajar SD yang masih duduk di kelas 3 ini. satu orang anak tersebut tidak lain adalah M.refo (siswa SD Bonagung) Mereka mengaku jika dia telah lama menggeluti jasa pembersih makam tahunan menjelang hari-hari besar keagamaan.
Mereka mengakui, tidak setiap hari melakukan kegiatan ini dikarenakan mereka masih bersekolah dan tentu saja ini bukan cita-citanya. Mereka lebih memilih mengisi waktu liburan mereka dengan kegiatan yang dapat menghasilkan uang tambahan dari pada selalu minta kepada orang tuanya hanya untuk jajan dan main tidak jelas.
“Kami sudah lama om jadi pembersih makam musimam seperti ini. Daripada waktu libur kami cuma buat main, mending kami cari tambahan uang jajan itung-itung nambah duit buat beli baju lebaran,” ujar M.Refo kepada wartawan tribunus.co.id.
Menurutnya, puncak keramaian peziarah di TPU Bugul legi ini terjadi pada Senin (3/6) kemarin. “Telat kakak datang hari ini, yang ramai itu hari Senin kemarin,” ungkapnya.
Sementara, Tofek selaku peziarah dari Bugul legi mengatakan, jika ia jarang melihat Anak itu disini.
“Hampir sebulan sekali saya ditemani anak saya berziarah ke makam almarhum (alm) Bapak saya, tapi saya tak pernah melihat mereka. Biasanya kami sudah punya langganan tukang bersih makam sendiri,” ujarnya. (Gale)
Admin 081357848782 (0)