Manggarai Timur, tribunus.co.id - Komandan Kodim 1612/Manggarai, Letkol Inf Rudy M. Simangunsong, S. Sos. hadiri Kunjungan Kerja Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat di daerah perbatanasan antara Kabupaten Manggarai Timur dengan Kabupaten Ngada, tepatnya di patok 5 Bensur, Desa Golo lijun, Kecamatan Elar, Kabupaten Manggarai Timur, Jumat (14/6/19).
Selain itu dalam kegiatan kunjungan kerja Gubernur NTT ini juga dihadiri oleh Bupati Manggarai Timur, Andreas Agas, S.H. M.H., Bupati Ngada, Drs. Paulus Soliwoa, Dandim 1615/Ngada, Letkol Inf I Made Putra Suartawan, Kapolres Manggarai, AKBP Cliffri Steinny Lapian, SIK, Kapolres Ngada, AKBP Andika Putra Aditama, SIK, M.H, Kepala Kejaksaan Negeri Ngada, pimpinan dan unsur OPD Kabupaten Manggarai Timur dan Kabupaten Ngada, Badan Pertanahan Kabupaten Manggarai Timur, pemerintah Kecamatan, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat serta masyarakat Golo Lijun.
Kunjungan kerja Gubernur NTT di tapal batas ini untuk melakukan pengambilan titik Koordinat sesuai dengan hasil kesepakatan antara pemerintah Kabupaten Manggarai Timur dan Kabupaten Ngada.
Di lokasi kunjungan Gubernur NTT beserta rombongan diterima dengan acara tarian 'adat Riung'. Setelah dilaksanakan berbagai kegiatan ritual adat, Gubernur NTT meletakkan patok batas 5 di Bensur.
Bupati Manggarai Timur menyampaikan ucapan syukur kepada Tuhan dan limpahan terima kasih atas kunjungan Gubernur dan rombongan di daerah perbatasan, kurang lebih 40 tahun kita berpolemik untuk permasalahan batas antara Kabupaten Manggarai Timur dengan Kabupaten Ngada, pada hari ini kita meletakkan sejarah baru dalam batas wilayah, kami semuanya disini bersaudara, ucap Bupati.
Pemerintah Kabupaten Manggarai Timur, juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi NTT dab Pemerintah Pusat yang sudah menyelesaikan sengketa perbatasan.
"kita mengaharapkan kepada Pemerintah Provinsi, mari kita bekerja sama dalam proses pembangunan, serta menatap pembangunan Kabupaten kedepan dengan lebih baik", pungkasnya.
Bupati Ngada dalam kesempatannya juga menyamapaikan persoalan batas antara Kabupaten Ngada dan Manggarai Timur ini sudah berlangsung selama puluhan tahun dan banyak dinamika, dalam pertolongan Tuhan, pada tanggal 26 Mei 2019 di kantor Gubernur NTT telah disepakati dalam perjanjian oleh kedua Kabupaten bahwa terdapat 37 pilar atau patok batas, ucapnya.
"patok-patok ini jangan dijadikan sebuah pemisah, namun sebagai pemersatu antara kedua kabupaten", sambung Bupati.
Bupati Ngada juga berharap agar adanya perbaikan infrastruktur jalan sepanjang jalur Pantura.
Dalam kegiatan itu, Gubernur NTT juga memberikan bantuan hibah Masjid Marotauk, Gubernur menyampaikan di wilayah ini begitu banyak kekayaan, Gubernur akan membangun sektor pariwisata, pertanian, perikanan di daerah ini. Gubernur berharap tidak ada lagi perselisihan perbatasan antara Kabupaten Ngada dan Manggarai Timur, selanjutnya Gubernur juga meyampaikan ucapan terima kasih kepada aparat keamanan TNI dan Polri yang sudah melakukan pengamanan daearah perbatasan ini.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur juga melaksanakan kegiatan peninjauan lokasi cetak sawah di area Translok. (*).
Admin 081357848782 (0)