TRIBUNUS.CO.ID, SURABAYA - Kepolisian dan TNI serentakkan seluruh wilayah saat ini sedang melakukan sweeping menghalau masyarakat yang akan pergi ke Jakarta untuk melakukan unjuk rasa di depan Kantor KPU RepubIik Indonesia.
Terbukti aparat kepolisian telah mengamankan 4 penyelenggara tur jihad ke Jakarta.
Sebelumnya, ke dua penyelenggara telah mendatangi Polda Jatim dengan membawa surat pernyataan dan meminta maaf, selain itu keduanya mengatakan jika tur jihad gagal di berangkatkan.
Kapolda Jatim Irjen Pol Drs.Luki Hermawan. Msi mengatakan, kami menghimbau untuk masyarakat Jawa Timur untuk tidak berangkat ke Jakarta dan silakan kalau mau melakukan kegiatan di Surabaya, kami siapkan tempat dengan mengikuti aturan yang ada.
"Kami akan kawal, tapi tidak untuk ke Jakarta. Memang kita pahami bersama situasi dari media sosial ini sungguh luar biasa sehingga kami menghimbau untuk tidak berangkat ke Jakarta," kata Kapolda Jatim, Minggu (19/5/2019).
Irjen Pol Luki Hermawan mengaku memiliki alasan khusus menghalau massa lantaran masalah keamanan dan ancaman terorisme pada tanggal 22 Mei di Jakarta.
Kapolda Jatim mengatakan empat koordinator yang diamankan yakni Muhammad Roni, Feni Lestari, Wanita berinisial A, dan seorang pria berinisial C. Keempatnya masih menjalani pemeriksaan dan pendalaman kasus ajakan tur jihad.
Lanjut Irjen Pol Luki keempatnya memiliki tugas yang berbeda. Ada yang sebagai bendahara hingga koordinator.
"Mereka memang melakukan kegiatan yang terkait dengan menyiarkan mempertunjukkan atau menempelkan di muka umum tulisan yang menghasut untuk melakukan tindak pidana dengan membuat progam tur jihad Surabaya Jakarta dan melaksanakan aksi 22 Mei," imbuh Irjen Pol Luki.
"Sampai saat ini masih belum kita temukan senjata tajam atau semacamnya, tapi memang hasil keterangan dari koordinator lapangan mereka memang akan berangkat ke Jakarta itu saja," ucap Jenderal Bintang Dua tersebut.
"Ajakan tur ini sempat menyebar di pesan Whatsapp relawan akar rumput Prabowo - Sandi.Pada pesan tersebut, penyelenggara mencantumkan paket yang dapat dipilih selama lima hari mengikuti tur di Jakarta. Tur ini juga digadang akan bergabung dengan aksi people power," kata Kapolda.
"Pilihannya pun beragam, mulai dari menggunakan transportasi bus besar yang dipatok dengan harga Rp 450 ribu, bus kecil dengan tarif Rp 400 ribu hingga mobil pribadi yang harganya Rp 600 ribu," jelas Irjen Pol Luki.
Keempat Koordinator Tur Jihad saat ini sedang kami proses dan kami kenakan rencananya pasal 160 KUHP dan 161 junto pasal 53 KUHP," tutup Kapolda Jatim Irjen Pol Drs. Luki Hermawan. Msi.
Pewarta : Rachmat H
Admin 081357848782 (0)