Surabaya, TRIBUNUS - Komandan Korem 084/Bhaskara Jaya, Kolonel Inf Sudaryanto, S. E, berupaya untuk terus meminimalisir keberadaan paham radikalisme dan komunisme di wilayah teritorialnya.
Salah satunya dengan cara mensosialisasikan wawasan kebangsaan ke masyarakat di wilayah tugasnya. Kali ini, orang nomor satu di tubuh Makorem Bhaskara Jaya itu, membekali para mahasiswa IAIN Sunan Ampel. Sabtu, 27 April 2019.
“Paham-paham tersebut, sangat berdampak bagi Persatuan dan Kesatuan yang sudah terwujud dengan baik di Indonesia,” ujar Danrem melalui kegiatan Asean your Assembly atau AYA 2019.
Berkembangan paham tersebut, ungkap Kolonel Sudaryanto, dinilai mampu menebus batas-batas teritorial yang bersifat lintas negara. Sebab, kata dia, perkembangan teknologi, seakan menjadi sarana empuk bagi para pelaku yang ingin menyebarkan paham radikalisme, dan komunisme tersebut.
“Bahayanya lagi, sikap ekstrimis itu diimplementasikan melalui berbagai macam aksi teror dan ancaman bagi bangsa dan negara,” jelasnya.
Meski banyak pelaku teror yang berhasil ditangkap, namun, persoalan tersebut tetap menjadi pembahasan yang serius oleh Pemerintah. “Jika melihat aksi teror di Timur Tengah yang belum mereda, dikhawatirkan jika nantinya bisa memicu aksi-aksi terorisme lainnya,” katanya.
Pemberantasan radikalisme dan paham komunisme di Indonesia, merupakan masalah yang sangat komplek. Permasalahan itu, menurutnya, bukan hanya tugas aparat keamanan saja. Akan tetapi, peran masyarakat pun sangat dibutuhkan dalam upaya pemberantasan tersebut.
“Mengenai permasalahan itu, saya menghimbau peran serta masyarakat agar terus ditingkatkan. Karena, tindakan-tindakan itu hanya dilakukan oleh segelintir oknum masyarakat,” pintanya. (Pen)
Admin 081357848782 (0)