Malang, tribunus.co.id - Puluhan personel Polresta Malang disiagakan disejumlah tempat yang dinilai cukup rawan. Penjagaan ini lebih ketat untuk menghindari berbagai kemungkinan.
Pasca pencoblosan yang dilaksanakan 17 April 2019 lalu, justru dinilai cukup rawan gangguan Kamtibmas. Oleh karenanya Kapolresta Malang, AKBP Asfuri, SIK, MH menyiagakan pengamanan lebih ketat.
"Kami menempatkan puluhan personel bersenjata lengkap di seluruh kantor kecamatan Kota Malang, untuk menjaga proses rekapitulasi penghitungan suara," kata pria nomor satu diwilayah hukum Kota Malang, Sabtu (20/4/2019).
Dikatakan Asfuri, penyiagaan pengamanan ini guna mengantisipasi segala kemungkinan yang dilakukan oleh kelompok maupun oknum untuk menghalangi atau mengganggu kondusifitas.
"Siapapun yang akan menganggu jalannya proses tahapan pemilu, kami akan tindak tegas. Bahkan, Polisi yang berjaga di PPK dipersenjatai lengkap, ini untuk memperketat pengamanan," tandas Asfuri, kepada tribunus.co.id.
Masih menurut Kapolresta Malang, Polisi akan mengamankan PPK selam 24 jam non stop. Sehingga bisa dipastikan surat suara Pemilu 2019 itu aman. Polisi akan terus mengamankan kotak suara itu hingga ke KPU Kota Malang.
"Kami melaksanakan penjagaan terhadap rekapitulasi penghitungan suara di PPK selama 24 jam penuh, dan penjagaan, pengaman itu agar Wilayah Kota Malang tetap kondisif," imbuh Kapolresta Malang.
Setiap PPK, lanjut Asfuri ditempatkan 10 hingga 20 personil Polisi dengan dibantu TNI, Linmas dan Satpol PP Seperti di Kecamatan Lowokwaru.
Meski hingga sampai saat ini tidak ada laporan permasalahan mengenai penghitungan suara dan gangguan Kamtibmas, Kapolresta Malang mengimbau agar masyarakat terus bersabar menanti hasil keputusan dari KPU.
"Sabar dan menunggu hasil keputusan dari KPU, maayarakat khususnya Kota Malang kami imbau untuk tidak melanggar hukum, apapun itu hasilnya nanti harus diterima," tutup AKBP Asfuri, mantan Kepala Bagian Operasional (Kabagops) Polres Metro Jakarta Pusat. (An)
Admin 081357848782 (0)