KEDIRI, TRIBUNUS.CO.ID - Polres Kediri menggelar apel pergeseran pasukan TNI Polri, di halaman Mapolres Kediri, Senin (15/4/2019). Pergeseran pasukan tersebut dalam rangka pengamanan TPS pemilu 2019.
Sebanyak 700 personel gabungan TNI, Polri dan Limas disiagakan untuk mengamankan 4455 TPS yang ada di wilayah hukum Kabupaten Kediri.
Kapolres Kediri AKBP Roni Faisal Saiful Faton mengungkapkan pemilu 2019 pemilu tahun ini sangat beda dengan pemilu pemilu sebelumnya. Hal ini karena baru pertama kali pileg dan pilpres dijadikan satu.
"Untuk itu perlu bekerja dengan hati-hati karena ada lima surat suara yang harus dipilih oleh masyarakat, kemudian cara pelipatannya dan waktu pencoblosannya," Jelas AKBP Roni.
Berbagai antisipasi potensi kerawanan terus dilakuan terutama pada saat menjelang satu hari pemungutan suara. AKBP Roni mengungkapkan kerawanan tersebut diantaranya adalah sabotase, teror bom. Pengrusakan, pembakaran tps, kotak suara, kartu suara serta sarana prasarana pendukung lainya.
“Kita juga mengantisipasi adanya intimidasi kepada panitia, petugas tps, pemilih yang hendak menuju ke tps dan kemungkinan adanya money politik atau sering di sebut dengan istilah serangan fajar,” tegas AKBP Roni.
AKBP Roni meminta anggotanya untuk mengenali wilayah TPS yang diamankannya. Selain itu mereka juga diminta untuk terus melakukan komunikasi dan koordinasi dengan semua pihak terkait yang ada di TKP dan jangan mudah terpancing serta melaksanakan tugas dengan baik.
"Hindari arogansi, lakukan tindakan secara professional dan apabila terjadi gangguan keamanan saat pemungutan suara segera lakukan tindakan tegas dan laporkan seiap perkembangan situasi,” tegas AKBP Roni.
Oleh karena itu AKBP Roni mengajak kepada semua pihak secara tekun dan aktif mengikuti perkembangan situasi. Mereka diminta untuk tidak menganggap remeh masalah sekecil apapun. Sehingga dapat dilakukan antisipasi antsipasi secara dini.
"Antisipasi sekecil apapun. Jangan sampai terjadi hal yang tidak diinginkan," Ungkap AKBP Roni.(har/gr)
Admin 081357848782 (0)