Tribunus.co.id, Malang - Salah satu bukti nyata bahwa untuk menjadi seorang anggota Polisi tidak membutuhkan uang ratusan juta. Ialah, Kompol Untung Bagyo Rianto, SH.
Di tengah keterbatasan biaya lantaran kedua orang tuanya yang kurang mampu itu, Untung berusaha keras untuk menjadi seorang polisi hebat, pengayom masyarakat.
Pada waktu muda, Untung Bagyo, anak dari keluarga kurang mampu diminta ayahnya untuk mengikuti tes seleksi calon anggota Polri. Hal utama yang mendorongnya ialah karena memiliki kompetensi dan keyakinan.
Sang ayah yang berprofesi menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) tersebut, sangat menginginkan anaknya menjadi bagian dari pengayom masyarakat (Polri).
Untung mengatakan, dia tetap yakin meskipun banyak orang yang menyampaikan untuk jadi anggota Polri harus mengeluarkan banyak biaya. Tapi ia tetap optimis mencapainya biarpun dalam kondisi kurang mampu.
Siapa sangka, berkat kesabaran dan kegigihannya itupun, akhirnya bisa terwujud setelah di tahun 1985 namanya masuk dalam daftar anggota Polri.
Namun, sebelumnya ia harus bekerja keras seadanya untuk membantu menghidupi keluarganya. Untung yang kini berpangkat Komisaris Polisi tersebut, merupakan anak kelima dari sembilan bersaudara.
Untung Bagyo yang dilahirkan di Kota Bengawan Solo, saat ini telah berusia 57 tahun, dan menjabat sebagai Kapolsek Singosari hingga sekarang.
Kepada Komunitas Sosial dan Kemanusiaan (KSK) Lovers, pria tangguh itu memberikan motivasi serta inspirasi untuk tidak menjadikan kondisi kehidupan suatu penghalang meraih cita-cita mulia.
"Sejak kecil memang saya ingin membahagiakan orangtua. Saya sangat bersyukur karena dapat diterima menjadi anggota Polisi. Apalagi kami ini dari keluarga besar yang kurang mampu," kata pria pangkat melati satu dipundaknya.
Tidak berhenti disitu, Kompol Untung Bagyo kemudian berkisah tentang perjalanannya sebagai anak sederhana hingga jadi Polisi.
"Saat pelantikan pun awalnya orangtua tidak bisa datang karena jauh dan terkendala biaya. Tapi sekali lagi Tuhan mempermudah jalan saya karena berkat keyakinan dan dorongan serta doa dari orang tua," imbuhnya.
Tekad Kompol Untung untuk membahagiakan kedua orang tuanya sudah bulat. Dengan usaha yang maksimal, ia bersungguh-sungguh menjalani tahapan demi tahapan seleksi penerimaan bintara polisi.
Berbeda dengan rekan seperjuangannya, Kompol Untung menjalani tahapan demi tahapan seleksi penerimaan bintara seorang diri tanpa didampingi orang tua. Meski demikian, selama menjalani seleksi, pihaknya mengaku dipertemukan dengan banyak calon Bintara yang kemudian dekat dengannya.
Sementara, ayah Kompol Untung Bagyo tak henti-hentinya mengucap syukur atas lolosnya anaknya dalam seleksi penerimaan bintara polisi 1985. Ia tak pernah mengira bahwa salah satu dari anaknya bisa mengemban amanah sebagai seorang anggota polisi.
"Senang anak saya sudah jadi polisi, karena saya tidak punya apa-apa dan biayapun tak ada. Namun saya bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan yang telah mengabulkan doa-doa saya,” ujar ayahanda Kompol Untung Bagyo Rianto, SH. (An)
Admin 081357848782 (0)