TRIBUNUS.CO.ID, SURABAYA - Aksi dari beberapa organisasi yang tergabung di ojek online se-Jatim yang dalam Frontal (Front Driver Online Tolak Aplikator Nakal) turun ke jalan. Dalam aksi yang diikuti ribuan orang dari berbagai kota/kabupaten di Jatim ini menyampaikan beberapa tuntutan kepada pemerintah dan aplikator. Selasa (19/03/2019).
Terpantau di lokasi, Sementara bagi pengguna jalan yang beraktivitas hari ini akan terganggu saat melintas di Tugu Pahlawan. Pasalnya ada beberapa rute yang akan dilewati massa. Yakni, Jalan Pahlawan, Jalan Genteng Kali, Ngemplak, Walikota Mustajab, Balai Kota, Grand City, Prof dr Moestopo, Dharma Husada, Kertajaya, Kantor Grab, Raya Kertajaya Indah, Manyar Kertoarjo, Kertajaya, Pucang Anom Timur, Ngagel Jaya Selatan, Ngagel (Kantor Gojek..red,).
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Frans Barung Mangera menghimbau, Kepada seluruh warga Surabaya agar supaya tertib dan berhati - hati dalam berkendara. Terlebih dalam aksi hari ini, agar tidak membuat kemacetan, sehingga tercipta kondisi aman dalam penyampaian aspirasi," Ujarnya
Dalam aksi ini ada 7 tuntutan yang disampaikan kepada pemerintah dan aplikator. Di antaranya, terkait tarif dan insentif, stop perekrutan driver baru, open dan transparansi suspend, kebebasan memilih vendor atau individu, perbaikan sistem managemen aplikator, transparansi perjanjian kemitraan, dan penghapusan order prioritas.
Selain Kantor Grab dan Gojek, Rencananya sebagian massa juga akan bergerak menuju ke Gedung Grahadi, Surabaya.
Sementara kurang lebih dari Polrestabes Surabaya Jajaran yang di pimpin oleh Kompol Anton telah menerjunkan lebih 500 personel dalam aksi hari ini. Dan riak riak itu biasa, Intinya kita berupaya untuk menjaga semuanya agar tercipta dalam kondisi aman dan sejuk." Pungkas Kombes Pol Frans Barung Mangera kepada tribunus.co.id
Pewarta : Rachmat H
Admin 081357848782 (0)