-->

9 Anjal Terjaring Dalam Razia Gabungan



TRIBUNUS.CO.ID, PASURUAN – Dengan berpakaian preman saat melaksanakan razia, membuat para petugas Satpol PP Kota Pasuruan, tidak dikenali para anjal. Dengan mudah, 9 anjal pun terjaring razia yang dilakukan Senin (25/02/2019) malam oleh petugas.

Razia sendiri dilakukan di tiga lokasi di waktu hampir bersamaan yang di dampingi oleh dua anggota Koramil Kota Pasuruan. Diantara para anjal yang terjaring yaitu, Dua di Dongwolu, dua di Perempatan Kebonagung, lima di simpang empat Purut. Dari tiga lokasi itu, diamankan anjal laki-laki dan satu perempuan.

“Saat diamankan petugas, para anjal ini tengah mangkal di tepi jalan. Mulai dari mengamen, mengemis, dan duduk – duduk santai,” jelas Nur Fadholi melalui Sunaryo selaku kasi trantib Satpol PP Kota Pasuruan.

Saat razia dilakukan sekira pukul 19.00 - 21.00. Petugas Satpol PP yang berpakaian preman, Sehingga mereka tak tahu sedang ada razia. Apalagi, beberapa mobil patroli yang di atasgunakan razia, diparkir di lokasi yang jauh dari tempat razia.

Satu persatu anjal pun dengan mudah terjaring razia petugas. Selanjutnya, mereka semua dinaikkan ke mobil patroli. Lalu, didata di kantor Mako Sat - Pol PP Kota Pasuruan dan dilaksanakan pembinaan.

Terpisah, Drs. Hasanudin M,s,i. Razia sengaja kami lakukan, sebagai bagian dari penegakan Perda tentang Ketenteraman dan Ketertiban Umum. Juga meminimalisasi kenakalan remaja (Anjal..red,) yang kerap meresahkan masyarakat," ucapnya kepada tribunus.co.id saat di temui di ruang kerja.

Para anjal yang terjaring razia ini, menurutnya mayoritas masih berusia sekolah. Mereka berasal dari Jalan Halmahera, Gading, Bintingan, Jalan Sukun, Wirogunan, Patebon, Pasrepan dan Pandaan Kabupaten Pasuruan.

Hasanudin menambahkan, "Sayangnya selama ini dari hasil tangkapan anjal oleh Sat-Pol PP kota, dimana selama 24 jam kita harus menyerahkan ke pihak Dinsos. Namun, Karena pihak Dinsos kota sendiri masih belum ada (Rumah Singgah) untuk anjal yang kami tangkap. Maka tidak kita berikan sanksi khusus yang kami berikan. Kita hanya memberikan pembinaan. Setelah itu, mereka dikembalikan ke orang tua atau keluarganya masing - masing,” Ungkapnya.

Pewarta    : Rachmat H.




0 Komentar

Lebih baru Lebih lama