TRIBUNUS.CO.ID - Musibah bencana Tsunami yang melanda pesisir Pantai Selatan Lampung, dan Banten, Sabtu (22/12/2018) lalu, membawa pilu dan keprihatinan tersendiri bagi masyarakat umum se Indonesia.
Tak ayal, di samping 430 lebih korban jiwa melayang, juga cukup banyak bangunan fisik yang ikut luluh lantah. Sebab, bencana tersebut menyisakan duka dalam bagi saudara-saudara disana.
Tidak butuh waktu lama, sejumlah komunitas pun telah mulai mengulurkan tangan, melakukan galang dana demi meringankan beban korban bencana. Salah satunya Komunitas Sosial dan Kemanusiaan (KSK).
Kejadian tersebut itulah, yang mendorong sebanyak 30 Organisasi diberbagai wilayah, akhirnya bersatu menggelar aksi galang dana sebagai bentuk kepedulian sosial untuk para korban bencana.
Bentuk kegiatan itu, dilakukan pada, Sabtu (29/12/2018) pagi hingga siang hari di 10 titik tempat yang berbeda. Salah satunya di Perempatan Alun-alun Kota Malang.
Sejumlah 30 organisasi itu diantaranya, KBMR, KSK, Peduli Sesama, Kalyana Mitra, Ekora Malang, IYOIN Malang, YOT Malang, GPAN Malang, Beatbox Malang, Beatbox Singosari, MataKita Malang.
Kemudian juga ada I'm Volunter, Bocklicious Malang, Keluarga Alam, Mandakara N, JPI Malang, Jendela Malang, Laskar Sedekah Malang, Relawan Nusantara, Sobat Bumi Malang, SHM, Kampung Sinau, FLP Malang, KPGMR,
EH Malang, Peace Leader Malang, DNE, Inovator Nusantara, LPAN Griya Baca dan Katalis Pendidikan.
Acara menyusuri jalan yang di koordinatori oleh Ngalam Community itu membuahkan hasil. Dijelaskan, dari hasil galang dana tersebut terkumpul sebanyak Rp 11.778.000,- yang akan di distribusikan.
Kepada wartawan, Vara salah satu koordinator menyampaikan disela-sela kegiatannya. Bahwa, kegiatan ini merupakan sinergitas yang sangat luar biasa, dimana para relawan banyak yang tergerak hatinya dari berbagai bendera untuk saudara yang tertimpa bencana.
"Tanpa kalian, kita tidak bisa se kece ini.
Kalian terbaik, salah satu hal yang selalu bikin kangen yaitu kebersamaan seperti tadi," pungkas Vara.
Sementara itu, M. Sodik selaku Korlap Pasuruan dari Komunitas Sosial dan Kemanusiaan (KSK) juga turut menyampaikan. Dirinya mengakui sangat bersyukur karena kegiatan ini lebih meriah dibanding kegiatan galang dana sebelumnya.
"Saya sangat bersyukur dan terima kasih, kegiatan ini patut mendapat apresiasi. Pasalnya, dari sekian perbedaan bendera bisa bersatu dalam kerja nyata, membantu sesama bukan hanya banyak bicara semata yang isinya saling menghina dan menjatuhkan satu sama lain," terang Sodik, pria berkacamata itu.
Admin 081357848782 (0)