BANDARLAMPUNG - Naik turunnya tensi perang dagang (trade war) Amerika Serikat (AS) versus Cina, yang turut memengaruhi stabilitas ekonomi mitra dagang kedua negara termasuk Indonesia, mesti disikapi cermat, hati-hati, disertai tekad pemulihan yang membaja.
Pemerintah terus mempertajam skala prioritas efisiensi penggunaan barang atau substitusi impor, disamping bersama Bank Indonesia selaku instrumen makroprudensial secara detik per detik berupaya sekuat tenaga menahan laju tergerusnya cadangan devisa negara demi stabilitasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Dalam rapat kabinet terbatas di Istana Negara, Jakarta, Selasa (4/9/2018) pagi, terungkap lima hal evaluatif yang diupayakan pemerintah konsistensi kebijakannya demi perkuatan basis mikro ekonomi kita.
Hal ini disampaikan Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan di hadapan 700-an peserta Dialog Nasional Mengamalkan Nilai-Nilai Kebangsaan Menuju Indonesia Bermartabat, yang dihelat Institut Informatika dan Bisnis (IIB) Darmajaya, di aula Lantai 3 gedung Yayasan Alfian Husin, komplek kampus setempat, Kedaton, Bandar Lampung, sore harinya.
Setelah memohon maaf atas keterlambatan dirinya mengisi acara --pukul 14.45 WIB, Luhut tancap gas mengurai runut poin dimaksud kepada peserta yang didominasi mahasiswa kampus bertagline #darmajayathebest itu, dan undangan lainnya.
Mendampingi dia, pembicara sesi pertama yakni Dirut Pelindo II Elvyn G. Masassya, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2 Dikti) Palembang Kemenristekdikti Slamet Widodo, guru besar IIB Darmajaya Zulkarnaen Lubis.
Nampak pula, GM Pelindo II Panjang Drajat Sulistyo dan Irsjad Djuwaeli, Korwil Lampung-Banten DPP Bravo-5.
Berkemeja putih, celana panjang gelap, dan mengenakan selendang tapis khas kebanggaan Lampung, Luhut menjelaskan, munculnya aksi perang dagang AS-Tiongkok sebenarnya ada untungnya buat Indonesia.
"Kenapa untung? Karena kita melakukan benah-benah di sana-sini, melakukan efisiensi," kata dia.
"Apa sih dampaknya trade war itu pada kita? Sebenarnya nggak banyak, karena 81 persen penerimaan kita itu sebenarnya banyak dari domestik. Jadi hanya 19 persen yang terpengaruh dengan trade war tadi," imbuhnya.
"Tapi itu pun bisa punya dampak luas pada ekonomi kita, khususnya pada rupiah kita kalau kita tidak hati-hati. Nah dengan adanya trade war ini kita melakukan efisiensi di sana-sini, efisiensi di banyak tempat," imbuh dia lagi.
"Kita melihat kan sebenarnya ekspor kita itu tumbuh cuma 6,4 persen, tetapi impor kita tumbuh 30 persen. Akibatnya terjadi ketidakseimbangan. Sekarang kita mau buat itu seimbang. Caranya apa? Kita mengurangi impor, menggunakan produk-produk yang ada dalam negeri," jelas Luhut runut.
Apa itu? "Kalau saya cerita misalnya solar. Kita itu impor crude oil banyak untuk solar, karena kita refined atau kita proses ulang di dalam negeri yang refined dari kita itu tidak efisien, hanya 75 persen performance-nya. Padahal dengan teknologi sekarang, itu malah bisa 103 persen. Jadi kita kalah. Padahal kita memiliki kelapa sawit biodiesel," tandas dia.
Empat terobosan kebijakan post-factum lainnya, menurut pria berdarah Batak kelahiran Pekanbaru dan bulan ini genap 71 tahun itu, meliputi revitalisasi kebijakan ekspor batubara, menggenjot lagi grafik bertumbuh industri pariwisata, dan mengurai sengkarut Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) produk berbasis teknologi tinggi.
Terakhir, yang cukup mencengangkan, sebagaimana dilaporkan Menkeu Sri Mulyani kepada Presiden Joko Widodo dalam rapat di Istana, restriksi atau pembatasan 1.150 macam item barang impor, yang sedianya dapat dan ada yang telah diproduksi di dalam negeri.
Penjelasan Luhut seperti hendak melepas dahaga bersama, pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia, atas kekhawatiran berlarutnya efek domino perang dagang AS-Cina terhadap daya tahan stabilitas ekonomi kita.
Dalam dialog yang dipandu Ketua Yayasan Alfian Husin, Andi Desfiandi dan dibuka oleh Firmansyah YA, rektor kampus biru itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi urung hadir.
Resmikan TPS Online Pelindo
Sebelum ke IIB Darmajaya, Luhut meresmikan Tempat Penimbunan Sementara (TPS) Online di Terminal Peti Kemas Pelabuhan Internasional Panjang, Bandarlampung.
Luhut didampingi Dirut Pelindo II, GM Pelindo II Panjang Drajat Sulistyo dan seluruh jajaran.
Dari Darmajaya, Luhut langsung menuju GSG kampus UIN Raden Intan, Sukarame, Bandarlampung, mengisi kuliah umum mahasiswa baru 2018/2019 kampus pimpinan Moh. Mukri itu. Sambutan tak kalah hangat, dirasakan Luhut yang nampak terharu. Luhut tak sedikit pun keberatan, dengan penuh senyum sabar meladeni satu demi satu permintaan swafoto siapa pun yang memintanya.
Tiga ribuan massa rakyat tiga kelurahan di Kecamatan Sukarame, turut menyambut Luhut di seputaran gerbang kampus, mengadukan nasib mereka terkait kasus sengketa tanah.
Usai acara, sekira pukul 17.23 WIB, Menko Luhut yang terkenal dengan gaya bicara ceplas-ceplos namun sistematis itu, bergegas menuju helikopter yang mengantarnya bertolak kembali ke Jakarta. [red/mzl]
Admin 081357848782 (0)