MALANG - Kala itu, Resimen Mahasiswa atau yang biasa dikenal dengan sebutan Menwa, dinilai memiliki peran penting dalam ikut serta mempertahankan keutuhan, dan kedaulatan NKRI. Bahkan, tak sedikit pula, komponen masyarakat saat itu, yang ikut bergabung dengan Kesatuan Menwa yang bermarkas di setiap Perguruan Tinggi di Indonesia.
“Lahirnya Menwa, tidak lepas dari sejarah kelahiran Negara Kesatuan Republik Indonesia. Jadi, tongkat estafet perjuangan itu, di mulai dari tentara pelajar yang kemudian di serahkan kepada Menwa,” ujar Perwira Seksi Latihan (Pasi Lat) Korem 083/Baladhika Jaya, Mayor Inf Tohir usai memimpin prosesi upacara penutupan latihan pendidikan dasar kemiliteran (Diksarmil) di Mako Yonkav 3/AC. Selasa, 14 Agustus 2018.
Selama dua pekan, kata Mayor Tohir, tak hanya pelatihan baris-berbaris saja. Namun, wawasan kebangsaan dan bela negara yang selama ini dimiliki oleh para Menwa tersebut, juga mulai di uji ketika selama berada di Yonkav.
“Jiwa korsa dan semangat patriotic yang dimiliki oleh para Menwa, perlu diketahui dan di perdalam kembali,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu pengurus Menwa Mahasurya, Alfiah Jamjami menambahkan, pembekalan yang diikuti oleh para Menwa saat ini, merupakan salah satu bentuk, ataupun upaya guna mewujudkan kader-kader terbaik di kalangan generasi muda, terlebih para mahasiswa.
“Saya berharap, apa yang diperoleh para Menwa selama pelatihan, dapat ditularkan ke masyarakat lainnya, terlebih para remaja,” pintanya. (red)
Admin 081357848782 (0)