TRIBUNUS.CO.ID, Probolinggo -Satgas TMMD di Probolinggo, tak henti-hentinya untuk terus memberikan yang terbaik ke seluruh warga yang berada di lokasi TMMD.
Itu dibuktikan, ketika salah satu personel satgas TMMD menelusuri keberadaan air pegunungan yang sering dijumpai oleh warga di Desa Wedusan, Kabupaten Probolinggo.
Kapten Inf Buadi mengungkapkan, keberadaan sumber air tersebut, dinilai sangat sia-sia. Sebab, kata dia, warga yang berada di sekitaran sumber air tersebut, tidak bisa menggunakannya dengan sebaik mungkin.
“Jadi, warga belum paham bagaimana airnya itu nanti bisa dialirkan ke desa mereka,” ujarnya. Sabtu, 14 Juli 2018.
Hal itu, ujar Buadi, menimbulkan suatu inisiatif di dalam benaknya untuk membuatkan sebuah pipa yang menghubungan sumber air tersebut ke desa Wedusan.
“Airnya langusung ke tendon Desa. Itu airnya bersih, bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari,” tandasnya.
Sementara itu, Sati, ketua RT di Dusun Wedusan menambahkan, di Desanya terdapat dua sumber mata air. Akan tetapi, minim bahan material di daerahnya, menjadikan suatu kendala tersendiri bagi seluruh warga yang ingin menikmati sumber air tersebut.
“Jaraknya kurang lebih tiga kilometeran, kalau jalan kaki ke sana (sumber air) dibutuhkan waktu 15 menit,” jelasnya. “Kalau mau beli pipa, kita darimana dananya? Lah wong jauhnya saja seperti itu, pastinya butuh pipa yang sangat panjang,” tambahnya.
Keberadaan bantuan dari satgas TMMD tersebut, dinilainya sangat berarti bagi Sati dan warga di Dusunnya. “Sekarang, kami tidak bingung dan susah lagi mencari air,” cetus Sati. (Red)
Itu dibuktikan, ketika salah satu personel satgas TMMD menelusuri keberadaan air pegunungan yang sering dijumpai oleh warga di Desa Wedusan, Kabupaten Probolinggo.
Kapten Inf Buadi mengungkapkan, keberadaan sumber air tersebut, dinilai sangat sia-sia. Sebab, kata dia, warga yang berada di sekitaran sumber air tersebut, tidak bisa menggunakannya dengan sebaik mungkin.
“Jadi, warga belum paham bagaimana airnya itu nanti bisa dialirkan ke desa mereka,” ujarnya. Sabtu, 14 Juli 2018.
Hal itu, ujar Buadi, menimbulkan suatu inisiatif di dalam benaknya untuk membuatkan sebuah pipa yang menghubungan sumber air tersebut ke desa Wedusan.
“Airnya langusung ke tendon Desa. Itu airnya bersih, bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari,” tandasnya.
Sementara itu, Sati, ketua RT di Dusun Wedusan menambahkan, di Desanya terdapat dua sumber mata air. Akan tetapi, minim bahan material di daerahnya, menjadikan suatu kendala tersendiri bagi seluruh warga yang ingin menikmati sumber air tersebut.
“Jaraknya kurang lebih tiga kilometeran, kalau jalan kaki ke sana (sumber air) dibutuhkan waktu 15 menit,” jelasnya. “Kalau mau beli pipa, kita darimana dananya? Lah wong jauhnya saja seperti itu, pastinya butuh pipa yang sangat panjang,” tambahnya.
Keberadaan bantuan dari satgas TMMD tersebut, dinilainya sangat berarti bagi Sati dan warga di Dusunnya. “Sekarang, kami tidak bingung dan susah lagi mencari air,” cetus Sati. (Red)
Admin 081357848782 (0)