SURABAYA - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.IP., memerintahkan prajurit dijajarannya untuk mewaspadai perkembangan terbaru seiring dengan kemajuan teknologi komunikasi dan informasi dengan munculnya kelompok baru yaitu "Cyber Narcoterorism". Kelompok ini' menggunakan dunia maya sebagai wahana untuk mengedarkan dan menyalahgunakan Narkotika yang hasilnya digunakan untuk membiayai kegiatan terorisme.
Hal tersebut dikatakan Panglima TNI dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Wakil Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Wadan Lantamal) V Surabaya Kolonel Marinir CTO Sinaga pada upacara bendera Tujuhbelasan bulan Juli yang digelar di lapangan Yos Sudarso Markas Komando Lantamal V, Jln. Laksda M. Nasir No. 56 Tanjung Perak, Surabaya, Selasa (17/7).
Kejahatan lintas negara ini akan menjadi ancaman serius dan sangat berbahaya bagi bangsa Indonesia. Kelompok "Cyber Narcoterorism" menggunakan beragam situs terkemuka seperti youtube, twitter dan facebook untuk tujuan merebut pangsa pasar, penyebaran pemikiran, dorongan, perekrutan dan berbagai informasi.
Hal ini menjadi sebuah cara yang paling efektif dalam melakukan aksi yang diinginkannya. "Kita harus mewaspadai dan mengantisipasi serta mencegah secara dini "Cyber Narcoterorism" yang menjadi musuh bersama bangsa lndonesia saat ini, bahkan menjadi musuh bangsa-bangsa di dunia," tegasnya.
Kita lanjut orang nomor satu dijajaran TNI ini-juga harus siap mengantisipasi perkembangan situasi agar kita tidak terdadak menghadapi spektrum ancaman yang semakin kompleks. "Sekecil apapun peran dan tugas yang kita miliki merupakan penentu keberhasilan setiap tugas yang di emban oleh TNl, karena kita berada dalam satu kesatuan sistem," pungkasnya.
Selain Cyber Narcoterorism, Panglima TNI juga prihatin terhadap peristiwa kecelakaan pelayaran, selama bulan Juni dan Juli tahun 2018.
Kecelakaan pelayaran terjadi di Tanah Air, mulai dari tenggelamnya kapal tradisional KM Arista di perairan Makassar, tenggelamnya KM Sinar Bangun di perairan Danau Toba yang menelan ratusan korban yang dinyatakan hilang, serta yang terakhir terjadi di awal bulan Juli adalah Kapal Feri Lestari Maju yang tenggelam di perairan Selayar, Sulawesi Selatan.
Peristiwa ini hendaknya menjadi pelajaran bagi kita semua untuk benar-benar melaksanakan prosedur yang telah digariskan dengan baik dan disiplin.
Diakhi amanatnya, Panglima TNI juga mengingatkan akan program nasional yang perlu menjadi perhatian TNI selanjutnya adalah perhelatan akbar Asian Games ke18, yang akan dilaksanakan pada tanggal 1 8 Agustus s.d. 2 September 2018 di Jakarta dan Palembang.
Asian Games ini mempunyai nilai yang sangat strategis sebagai ajang penting untuk mempromosikan budaya dan pariwisata lndonesia, sekaligus sebagai national branding Indonesia di panggung internasional.
"Untuk itu saya perintahkan kepada segenap Prajurit dan PNS TNI untuk turut serta mendukung dan mensukseskan jalannya perhelatan akbar yang berskala internasional ini, dengan membantu mempromosikan kepada seluruh komponen bangsa dan masyarakat pada umumnya," pintanya.
Tampak hadir dalam uacara tersebut para Asisten Danlantamal V, para Kasarker dan perwira staf di jajaran Mako Lantamal V lainnya. (red)
Admin 081357848782 (0)