JAKARTA - H. Umar Wirohadi, SH.MM, yang akrab disapa abah Umar terpilih menjadi Ketua Tim Perumus secara aklamasi, Setelah sebelumnya menjadi ketua kelompok 2 rapat dalam acara Dialog wawasan kebangsaan bagi Alumni Taplai dan ToT nilai-nilai Kebangsaan Lemhanas RI tahun ajaran 2018 di Jakarta.
Musyawarah pemilihan Ketua diikuti oleh ketua, sekretaris dan penyaji tiap-tiap kelompok.
Dalam musyawarah yang dipimpin oleh Pembina Brigjen Polisi Drs. M Rafli, semua peserta yang memiliki hak pilih langsung mengarahkan suaranya dan menunjuk kepada H. Umar Wirahadi. SH, sehingga pilihan berlangsung secara aklamasi dan Sah sebagai Ketua Perumus.
Usai terpilih, di hadapan peserta H. Umar yang juga sebagai Ketua Umum Majelis Pers Nasional ini menyampaikan,” trima kasih saya sampaikan dari hati yang paling dalam yang sudah menunjuk saya sebagai Ketua Perumus dalam dialog wawasan kebangsaan yang di ikuti oleh perwakilan dari Taplay dan ToT 20 angkatan seluruh Indonesia.
Ditanya terkait Agenda selanjutnya, Ketua Umum MPN ini menyampaikan pada agenda atau sesi selanjutnya adalah mengikuti kursus Revolusi Mental Program Penguatan kapasitas Pemimpin Indonesia ” Theory U ” dengan nara sumber Prof. C. Otto Shamer yang akan di selenggarakan pada hari Kamis,5 July 2018 di Hotel Bidakara Birawa Asesembly Hall, Jl. Jend. Gatot Subroto Jakarta Selatan.
Di singgung seberapa pentingnya Revolusi Mental untuk Pemimpin Indonesia oleh wartawan, H. Umar Wirohadi. SH, memaparkan,” Revolusi mental untuk membentuk karakter kepemimpinan yang kuat dan tidak hanya diberikan dengan mengajarkan sifat-sifat mental yang baik, tetapi juga dengan menempatkan diri pemimpin dalam posisi dapat mendengar, merasakan, membuka pemikiran dan dapat mendorong aksi kolektif yang lebih bermakna.
Program peningkatan kapasitas kepemimpinan ini diharapkan dapat ditindaklanjuti dengan beberapa pembelajaran, diskusi, dan pertemuan terkait Metodologi Systems Thinking dan U-Theory, dan diterapkan di masing-masing organisasi sesuai konteks Indonesia maupun konteks isu prioritas dan daerah.
Metode pelatihan yang dilaksanakan bukan sekedar pelatihan biasa, tetapi diharapkan dapat menghasilkan suatu perubahan mind-set dan transformasi di tingkat individu, organisasi, maupun sistem secara luas,”papar H. Umar
“Di samping itu Program penguatan kapasitas pemimpin Indonesia hendaknya dilakukan di tingkat pemerintah pusat dan daerah karena itu dirasakan sangat penting, mengingat perubahan dunia dan transformasi teknologi yang terjadi dengan pesat serta tantangan dalam mencapai pembangunan yang berkelanjutan untuk menghadapi perubahan secara kolektif,”tutupnya.(sim/red)
Admin 081357848782 (0)