KEDIRI, TRIBUNUS.CO.ID - Seorang siswa MTs Hasanudin Pare kelas 8 bernama Muhammad Khoirul terpaksa tidak bisa naik kelas 9 karena gagal mengikuti ujian akhir, bukan masalah kendala sakit namun Muhammad Khoirul belum bisa membayar tunggakan biaya administrasi sekolah yang direkap oleh pihak sekolahan MTs Hasanudin tersebut. Rabu (6/6/2018).
Saat tim media melakukan kunjungan kerumah Muhammad Khoirul yang berada di Dusun Templek Rt 04 Rw 03 Desa Gadungan Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri dan bertemu langsung dengan Lastri kakak keponakannya, Bahwa Muhammad Khoirul benar benar tidak bisa mengikuti ujian karena belum bisa membayar tunggakan biaya dan administrasi sebagai salah satu syarat mengikuti ujian semester . Lastri mengatakan bahwa kami sudah melakukan konfirmasi ke pihak sekolahan terkait belum bisa melunasi tunggakan tersebut sebelum ujian berlangsung dan bersedia akan mengangsur tunggakan tersebut. sambil Lastri menunjukan rekapan nota keterlambatan biaya tunggakan.
Dilihat dari rekapan nota biaya kekurangan administrasi yang diberikan pihak sekolah MTs Hasanudin bahwa tunggakan yang dimiliki Muhammad Khoirul sebesar Rp 2.017.000 dengan rincian 1 tabungan dan infak sebesar Rp 600 ribu - LKS I Rp 103.300 - LKS II Rp 103.300 - Edaran I Rp85 ribu - Edaran II Rp 60 ribu dan Qurban Rp 25 ribu
Kemudian rekapan nota selanjutnya tabungan dan infaq Rp 600 ribu - LKS I dan II 206 ribu - Qurban Rp 25 ribu - Edaran I Rp 85 ribu dan Edaran II Rp 125 ribu.
Dan ketika dikonfirmasi dan disinggung soal cicilan tunggakan, pihak sekolah menyuruh Muhammad Khoirul untuk masuk sekolah dan mengikuti ujian susulan pada tanggal 26 Mey 2018, namun setelah masuk sekolah, Muhammad khoirul dibiarkan saja tanpa ada kejelasan boleh atau tidaknya mengikuti ujian.
Karena tidak dianggap dan dibiarkan oleh pihak MTs Hasanudin, Muhammad khoirul memutuskan untuk kembali pulang kerumah.
Didepan tim media, Lesstri menjelaskan bahwa Muhammad Khoirul hanya tinggal bersama kakek neneknya di Dusun Templek Desa Gadungan Kecamatan Puncu. Karena kedua orangtuanya Isrolik dan Sudarti pergi ke Kalimantan tanpa jelas sejak Muhammad khoirul kelas 7 .
Saat dijumpai tim media Muhammad khoirul sedang tidak berada dirumah melainkan membantu kerja dibengkel, harapannya supaya dapat membayar biaya tunggakan tersebut dan mengikuti ujian meski sudah pasca ujian semester.
Lestari dan jumain selaku kakak keponakan merasa kecewa dengan sikap pihak MTs Hasanudin atas kejadian yang menimpa adiknya karena tidak dapat nomor ujian yang sehingga gagal untuk ikut ujian semsmester karena masih ada tunggakan administrasi siswa. (har)
Admin 081357848782 (0)