Sebuah artikel yang ditulis dalam akun Facebook milik Bang Namin AB Ibnu Solihin founder motivatorpendidikan.com. Tulisan ini kami angkat karena menjawab keresahan dari setiap orang tua yang melihat anak – anaknya sudah kecanduan dengan gadgetnya. Berikut ulasannya.
Catatan ringkas ini saya tulis berdasarkan pengalaman pribadi dan sering saya sampaikan pada saat saya mengisi seminar parenting di berbagai kota di Indonesia.
Saya ingin mulai dengan pengalaman kesalahan pribadi kami sekitar 6 tahun yang lalu.
Sekitar tahun 2011 saat anak pertama kami berusia 2 tahun, kami memutuskan tidak ada Televisi dalam rumah kami. Maka yang terpikir pertama kali adalah bagaimana bisa menghadirkan hiburan alternatif. Maka saya sebagaI Abi yang memiliki inisiatif pertama ide besar tersebut punya tanggung jawab untuk mencari hiburan pengganti televisi.
Terpikirlah oleh saya, o saya belikan tablet saja nanti saya instal Video dan Game ditablet agar si Kaka bisa mendapatkan hiburan. Benar saja ketika saya belikan putri saya yang baru usia 2 tahun tersebut sangat senang memainkan tablet tersebut, hingga satu tahun akhirnya dia bisa mengutak ngatik sendiri tablet tersebut.
Namun rasanya saya mulai was..was.. wah jangan-jangan saya salah memberikan hiburan alternatif, kalau begini dia akan kecanduan tablet nih. Benar saja hari-harinya setelah bermain dan belajar dengan umminya anak yang sedang meranjak usia 3 tahun tersebut akan mencari tablet dan kalau tabletnya diminta berhenti main tablet rada-rada susah. Tidak kecanduan sih, tapi saya sedang waspadanya.
Alhamdulillah tidak lebih dari setahun akhirnya tabletnya rusak, he..he..kok Alhamdulillah, ya saya bersyukur ini cara Allah mengingatkan kami, bahwa ini bukan hiburan terbaik buat anak-anak. Hiburan anak-anak bukan tablet atau HP. Hiburan anak-anak adalah bermain tanpa Gadget seperti main tanah, main sepeda, main air, menggambar, membaca dan lainnya.
Akhirnya diam-diam saya hapus lagu-lagunya, Video dan gamenya, ternyata manjur putri saya kalau main HP tidak betah lama-lama. Dia akan kembali ke Hobi yang sesungguhnya, membaca, menggambar dan membuat komik.
Jadi, POIN PERTAMA adalah JANGAN NIAT BELIKAN TABLET ATAU HP bagi anak. karena sesungguhnya itu adalah awal kita sebagai orang tua yang menjerumuskan anak kecanduan HP. Mari kita jaga ke Fitrahan anak yang memang sejak lahirnya bentuk hiburan atau permainanannya alami yaitu BERMAIN DENGAN ALAM DAN ORANG TUANYA SENDIRI. O ia menurut para pakar anak baru boleh memiliki HP sendiri setelah mereka di atas usia 13 tahun atau pada saat usia SMP itupun dengan berbagai persyaratan dan aturan.
POINT KEDUA ADALAH TABLET ATAU HP BUKAN HIBURAN. Seringkali saya menemukan banyak para orang tua KARENA TIDAK PUNYA KREATIVITAS saat anaknya nangis maka yang pertama dikasih adalah Tablet atau HP terutama saat diluar rumah atau dikeramaian dengan harapan agar anaknya segera mengakhiri tangisannya. Atau kalau dirumah saat anak nangis dan tidak mau makan maka yang dihadirkan adalah Televisi. Percayalah ini adalah tanda orang tua TIDAK KREATIF dan pada masa saya jadi orang tua jahiliyah pernah melakukannya. He..He.. Alhamdulillah sekarang sudah berhijrah jadi orang tua Zaman Now.
POINT KETIGA JANGAN INSTAL GAME DAN VIDEO DI HP. Berdasarkan riset sederhana yang saya lakukan alasan terbesar kenapa anak suka atau kecanduan main HP dan Tablet, karena memang mereka senang memainkannya disana banyak hiburan yang menarik bahkan mereka bisa instal game sendiri dan lihat video di Youtube sendiri. Akhirnya lama-lama anak kecanduan dan efeknnya jadi MALAS BACA dan parahnya lagi MALAS SHOLAT DAN MEMBACA AL-QUR’AN. Setelah itu kita akan marah-marah, sambil menghardiknya. Padahal investornya adalah kita, kita yang menyediakan HP nya , kita yang meingstal gamenya, nah saat anak seperti itu kita marah-marah. Situ Waras… He…He…
Kalau tidak percaya setelah teman-teman baca tulisan saya ini langsung deh Action, jangan baca doang. Dijamin anak-anak tidak akan suka lagi lama-lama main HP. Putri-putri saya sekarang kalau main HP sekedar edit-edit gambar dan video itupun tidak lama, setelah itu mereka akan kembali ke fitrahnya bermain dengan permainan seusianya, seperti boneka, masak-masakan, gunting-guntingan, menggambar dan lain sebagainya.
O ia sebagai gambaran putri-putri kami saat ini memang masih anak-anak, putri yang pertama Qarira Shatara Syihana usianya 7 Tahun, Putri kedua Nayyara Zahiya Syihana usianya 5 Tahun dan putri yang ketiga Almaira Insyirah Syihana 1,5 Tahun. Karena putri kami memang masih anak-anak jadi saya benar-benar hati-hati untuk persoalan ini, agar saya tidak menyesal dikemudian hari.
Point yang KE-EMPAT Hadirkan hiburan alternatif. Contohnya dirumah kami tidak ada Televisi, maka setelah Tablet rusak segera saya beli Komputer PC, Kemudian setiap bulannya saya sediakan sekitar 10-20 Video edukasi yang sudah saya download di Youtube, video tersebut tentu video anak-anak yang memiliki nilai inspirasi bagi anak-anak. Itupun kita batasi mereka boleh nonton setelah belajar yaitu setelah sholat dzuhur sampai menjelang ashar. Walalupun tidak selalu nonton, karena kadang mereka belajar ngetik, menggambar dan lain sebagainya. Kalau lagi capek-capek bangat kadang mereka tidur siang, habis sholat ashar dan mandi baru main keluar rumah, seperti bermain sepeda atau bermain yang lainnya dengan teman-teman se usianya disekitar rumahnya.
Point yang KELIMA KITA MULAI DARI DIRI KITA, inilah godaan terbesar, kadang saya diprotes sama putri saya “Abi main HP aja”, Padahal abinya lagi balas WA. Tapi minimal ini teguran buat kita bahwa anak sedang butuh bermain dengan kita. Semaksimal mungkin saat dirumah kita gunakan waktu yang berkualitas tersebut bermain dengan anak-anak kita, bolehlah sesekali melihat HP takut-takut ada pesan penting.
Point yang KE-ENAM AJARKAN ANAK ADAB SAAT MEMINJAM HP. Putri-putri kami sudah terbiasa kalau akan meminjam HP mereka akan izin dulu boleh atau tidaknya, kalau tidak boleh mereka tidak akan memaksa, kalau boleh kami pastikan dulu disconect data internet dan mode pesawat, serta kami cek dulu untuk memastikan tidak ada video atau gambar yang tidak pantas bisa dilihat oleh mereka. Sehingga kita bisa memastikan saat anak main HP dalam kondisi aman.
Alhamdulillah setelah kami menjalani tahapan-tahapan tersebut yang semuanya butuh proses panjang dan perjuangan yang luar biasa. Putri – putri kami tidak kecanduan Tablet atau HP karena memang di HP saya dan Istri tidak ada Game atau Video yang kami koleksi kecuali kiriman di WA Group yang terkadang saya hapus kalau tidak bagus. Aktivitas sehari-hari putri kami adalah membaca, menulis, menggambar dan berkreativitas. O ia kami tidak pernah menjejali putri kami untuk rajin membaca, mungkin putri kami hanya melihat kebiasaan orang tuanya dan merutinkan mengajak ke Toko Buku minimal sebulan sekali dan tentu ini semua adalah dampak manfaat tidak adanya televisi dan gerakan hapus game dan video di HP.
Selamat mencoba ayah bunda, Jika berhasil silahkan hubungi kami untuk menyampaikan rasa bahagianya. Untuk para ikhwan dan ukhiti yang JOMBLO HALAL minimal ini bekal buat nanti jika kalian menikah.He.He.
Jika catatan sederhana ini memiliki manfaat untuk Ayah dan bunda atau rekannya, silahkan dishare, semoga Allah memudahkan kita untuk berhijrah menjadi orang tua yang lebih baik.
Namin AB Ibnu Solihin -Founder motivatorpendidikan.com
(Tulisan ini diterbitkan setelah mendapat izin dari pemilik tulisan)
Admin 081357848782 (0)