BANYUASIN,TRIBUNUS.CO.ID - Banyaknya sarana prasarana pendidikan yang tidak layak di Kabupaten Banyuasin SumSel dari permasalahan kurang nya sarana dan prasarana pendukung ini la yang cendrung keter purukan dunia pendidikan khususnya di wilayah Kab Banyuasin baik itu sekolah Negeri maupun Swasta para siswa,siswi nya terhambat proses belajar dan mengajar buka ini saja tidak tersedianya tenaga pengajar yang betul betul Ber Qualitas pun sangat mempengaruhi, hampir di setiap Sekolah2 minimnya tenaga pengajar.
Seperti halnya yang dialami Siswa,siswi di Yayasan Sekolah Dasar Tunas Harapan berada di Dusun III Sungai Krampak Desa Air Solok Batu Kecamatan Air Saleh Provinsi Sumsel. Sungguh, sangat memprihatin kan kondisi nya mengaharukan dimana para siswa-siswi mengikuti Ujian Sekolah (US) dengan kaki terrendam air.
Menurut wali kelas Ummul Makwa SPd, mengungkapkan, bahwa siswa,siswi belajar dalam ruangan banjir ini sudah 3 hari, dan sisanya di liburkan karena ruma sekola yang di tepatinya ter rendam banjir.
"Mau bagaimana lagi pak, beginilah kondisinya, kalau US kemarin anak-anak terpaksa saya suruh cepat selesai takutnya air meluap, kalau sampai meluap airnya bisa setinggi paha orang dewasa" ungkapnya kepada wartawan Sabtu(09/12) di ruang kerjanya
Saat dimintai confirmasinya oleh wartawan kenapa tidak melaporkan hal ini kedinas terkait, ibu yang sudah 15 tahun mengabdi sebagai guru pendidik ini mejelaskan kalau pihaknya sudah bosan melaporkan ke dinas terkait karena tidak pernah ada tanggapan.
"Udah bosan pak melaporkannya kedinas terkait karena tidak pernah ada tanggapan, jadi apa boleh buat demi untuk mencerdaskan anak - anak meskipun tergenang banjir aktivitas belajar tetap dilaksanakan," tuturnya.
Dikatakan dia, bahwa sekolah ini hanya memiliki dua lokal dan jumlah siswanya 78 orang. "Sekolah ini juga dari mulai berdiri hingga sekarang baru satu kali dapat bantuan, itupun dari Anggota DPRD Banyuasin Pak Arisa Lahari Fraksi PDI-P ," imbuhnya.
Dari itu istri pemilik yayasan Tunas Harapan ini berharap kiranya pemerintah perduli dengan nasif anak-anak yang menimbah ilmu disini. "Kita sendiri tidak tau nasif mereka karena anak - anak adalah generasi penerus bangsa ini," ujarnya.
"Sekolah negeri disini jauh makanya banyak yang mendaftar diyayasan kita, kalau semua murid masuk dari kelas I sampai kelas VI ruanganya tidak cukup, dari itu kami berharap kiranya ada pemerintah yang peduli dengan nasib kami," harapanya.(rn)
Admin 081357848782 (0)