TRIBUNUS.CO.ID, BLITAR - Kelompok Komunis dan kelompok radikal kiri yang bersebrangan dengan pemerintah telah mendapat dukungan dan bantuan dari simpatisanya di luar negeri mereka melaksanakan penghimpunan kekuatan secara tersebar dan berencana melakukan pemberontakan bersenjata di wilayah Jatim, khususnya di wilayah Malang, Kediri dan Tulungagung.
Mengetahui hal tersebut, Yonif 511/DY di bawah Komando Korem 081/Dsj mendapatkan perintah dari Komando atas agar bekerjasama dengan satuan terkait untuk segera melumpuhkan dan menumpas gerakan tersebut untuk mengembalikan stabilitas keamanan diwilayah Jawa Timur.
Hal di atas tidak nyata terjadi namun merupakan bagian dari sekenario latihan Gladi Posko I yang di gelar selama tiga hari di Yonif 511/DY. Dalam latihan tersebut di sekenariokan Yonif 511/DY melaksanakan operasi lawan insurjensi untuk mendukung tugas operasi Kodam V/Brw.
Kegiatan latihan yang bertemakan, "Yonif 511/DY Melaksanakan Operasi Lawan Insurjensi untuk mendukung pelaksanaan tugas Operasi Kodam V/Brawijaya dalam rangka Operasi Militer Selain Perang" ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas profesionalisme prajurit dalam rangka mempersiapkan satuan untuk menjawab setiap tantangan tugas kedepan yang semakin komplek dan beragam.
Danrem 081/Dsj yang diwakili oleh Dandim 0802/Ponorogo Letkol Inf Slamet Sarjianto S.E., secara resmi memulai latihan posko Yonif 511/DY yang di gelar di Aula Graha Bhakti Mayonif 511/DY, Blitar. Rabu, (6/12/17).
Letkol Inf Slamet Sarjianto S.E., dalam giat latihan tersebut menekankan, Prajurit yang profesional adalah prajurit yang mampu menguasai keterampilan sesuai kepangkatan dan dapat mengaplikasikannya dengan baik di lapangan, tidak mudah menyerah dan bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar untuk mengemban tugas dan tanggung jawab dan perlu bagi seluruh anggota tekankan pada diri pribadi agar menjunjung tinggi Sapta Marga, Sumpah Prajurit, dan Delapan wajib TNI agar tugas apapun yang diberikan dapat dilaksanakan dengan baik.
Latihan Geladi Posko ini merupakan latihan yang menggunakan metode geladi taktis tanpa pasukan yang melatih unsur komandan, unsur staf dan unsur pelayan markas satuan dalam melaksanakan teknik dan prosedur serta tata kerja yang berlaku di suatu markas Komando mulai dari tahap perencanaan sampai tahap pengakhiran operasi yang meliputi kegiatan analisa tugas pokok, petunjuk perencanaan, perkiraan keadaan, keputusan dan konsep umum operasi, rencana operasi/perintah operasi serta perkiraan cepat.
Hadir dalam pembukaan latihan tersebut Dandim 0802/Ponorogo, Dandim 0803/Madiun, Dandim 0807/Trenggalek, Dandim 0808/Blitar, para Kasdim jajaran Korem 081/Dsj, Para Pasi Korem 081/Dsj, Personil Yonif 511/DY, serta unsur staf pendukung lainya.(wahyu)
Admin 081357848782 (0)