Kediri, TRIBUNUS.CO.ID - Danramil Kunjang Kapten Inf M.Yunus menyempatkan diri mengunjungi salah satu pondok pesantren (Ponpes) Nurul Azizah yang berlokasi di Desa Balongjeruk kecamatan Kunjang. Bersama H.Abdul Rohman dan M.Isnan yang merupakan pengurus dari Ponpes Nurul Azizah ini, Kapten Inf M.Yunus menyapa para santri. Ponpes Nurul Azizah ini sendiri berdiri sejak tahun 1930an oleh ulama Islam setempat bernama H.M.Sholeh, dan di tahun 1940an kepengurusan diserahkan kepada putra H.M.Sholeh, yaitu H. Nur Asnawi. Ponpes Nurul Azizah saat ini mendidik 200an putra dan putri yang berasal dari berbagai daerah, dan tiap bulan pondok ini meluluskan antara 10a hingga 20an mubaligh dan mubalighot, rabu (20/12/2017)
Diawal wawasan kebangsaannya, Kapten Inf M.Yunus menceritakan sedikit banyak sejarah yang mengkoneksikan peran ulama dalam perjalanan sejarah bangsa ini dan banyak para ulama maupun para santri yang turut berjasa serta tercatat dalam tinta emas sejarah ini.
“Peristiwa heroik 10 nopember itu tidak luput dari peran ulama dan santri. Itu sejarah dan faktanya memang begitu. Dasar-dasar pokok seperti apa bentuk negara ini dan bagaimana penerapannya, para ulama juga berperan saat menyampaikan pendapatnya atau sarannya, termasuk seperti apa Pancasila itu ditengah kehidupan yang serba beragam di negeri ini,” terang Kapten Inf M.Yunus.
Lebih lanjut Kapten Inf M.Yunus menjelaskan ,”Pancasila itu sama sekali tidak mengganggu kita sebagai umat muslim, sama sekali tidak. Kalau saya setiap upacara menghormat pada bendera, saya sendiri sama sekali tidak menyembahnya, itu hormat atas apa yang sudah dilakukan para pahlawan kita dulu hingga merah putih bisa berkibar. Dulu, mengibarkan bendera merah putih penuh resiko, karena tidak sesuai dengan pandangan para penjajah, sekarang kita sudah merdeka, jadi kita bebas mengibarkan bendera kebangsaan kita.”
Sementara itu, session tanya jawab berbau diskusi juga dilakukan antara Kapten Inf M.Yunus dengan para santri dan setiap pertanyaan atau bahan diskusi terikat oleh waktu satu sama lain. Pertanyaan ataupun bahan diskusi lebih cenderung berkutat seputar nasionalisme dan Pancasila. (har/pen/red)
Admin 081357848782 (0)