Ngawi | TRIBUNUS.CO.ID - Sebanyak empat unit rumah tak layak huni (RTLH) yang tersebar di Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Ngawi, menjadi sasaran rehab Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke 100. Rabu, (4/10/17).
Salah satu rumah yang direhab adalah milik bpk Edi Sudarno, Warga Dusun Tremas,Karanganyar, dimana kondisi tembok rumah yang sudah lapuk dengan lantai dari tanah yang kondisinya selalu basah dan sangat memprihatinkan. “Satgas TNI dibantu warga setempat, untuk pengerjaan rehab rumah tersebut,” kata Danposramil Karanganyar Pelda Sukarno.
“Kondisi rumah seperti milik bpk Edi Sudarno banyak tersebar di wilayah Kecamatan Karanganyar, Khusus di Dusun Tremas, terdapat 4 rumah yang menjadi sasaran Rehab yang kini telah dikerjakan oleh anggota satgas TMMD Ke-100 ini,” imbuh Sukarno.
Edi Sudarno sendiri merasa senang dengan adanya rehab rumahnya yang mengalami kerusakan di beberapa titik. “Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak Tentara yang mau merehab rumah saya.” ucapnya terharu.
Sebagaimana diketahui, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi dan Komando Distrik Militer (Kodim) 0805 Ngawi, Jawa Timur, bekerja sama membangun infrastruktur dan fasilitas umum di daerah terpencil yang dibutuhkan masyarakat.
Hal tersebut dilaksanakan lewat program TNI Manunggal membangun Desa (TMMD) yang untuk kali ini sudah mencapai angka yang ke 100.
TMMD merupakan lanjutan Program ABRI masuk desa yang dimulai sejak tahun 1980. TMMD ini merupakan program lintas sektoral dengan sasaran daerah terpencil atau daerah yang wilayahnya belum maju dan masih tertinggal.
Desa Karanganyar dipilih karena merupakan daerah terisolir dan sarana prasarananya masih minim, utamanya pada infrastruktur jalan, karena kondisi jalan di desa Karanganyar khususnya di dusun Tremas setiap turun hujan tidak dapat dilewati karena licin dan becek, Oleh karena itu pembangunan akses jalan diprioritaskan pada program TMMD kali ini.
Di desa terpencil tersebut, tidak hanya akan dibangun infrastruktur jalan desa, tetapi juga akan dibangun infrastruktur lainnya seperti jembatan, poskamling serta fasilitas umum lainnya yang dibutuhkan masyarakat setempat.
Dalam TMMD ke-100 TA 2017 ini anggota TNI yang tergabung dalam Satgas TMMD menginap di rumah penduduk mereka makan, tidur dan hidup sepertu keluarga sendiri, hal tersebut untuk lebih mendekatkan diri secara emosional dengan warga masyarakat. Karena sejatinya TNI lahir dari rakyat dan selamanya akan mengabdi kepada dan untuk rakyat. (Endang)