
Sejarah Desa Canggu dimulai ketika jaman Kerajaan Majapahit, ada orang yang bernama Trunojoyo yang mempunyai empat murid, Iromenggolo, Iropati, Gantarpati dan Irobuwono. Mereka diduga menyatroni keputren konon terletak di Sumber Drajat (sekarang jadi pemandian Surowono). Mereka dikejar oleh para prajurit Mojopahit. Namun karena sakti dan bisa menghilang, mereka selalu bisa meloloskan diri. Konon mereka diperkirakan melalui terowongan bawah tanah (GOA SUROWONO)
Nama desa Canggu ceritanya, konon ada seorang pemuka agama Islam yang bernama Mbah Surat penasaran dengan tempat pemujaan. Mbah Surat bersemedi disekitar Candi Surabuwana, Mbah Surat memohon petunjuk karena rasa penasarannya dengan tempat pemujaan (Candi Surabuwana). Setelah bersemedi kakinya tidak bisa berjalan, Mbah Surat menjadi pincang karena telah diganggu oleh jin penunggu candi Surabuwana, jadi menurut sesepuh desa Canggu, asal kata Canggu adalah dari kata “Pincang amergo di ganggu”. Bisa dipastikan tokoh masyarakat yang terkenal di Desa Canggu adalah dari kaum pendatang, karena melihat dari sejarah bahwa desa Canggu adalah memang berkembang setelah datangnya empat orang pendatang. Iremengolo, Iropati, Gantarpati,dan Irobuwono.
"Goa Surowono memiliki sistem kanal," terang Faris, salah seorang pengurus tempat wisata Canggu kepada tribunus-antara.com. Sistem kanal terowongan Gua dibuat pada jaman Kerajaan Kediri. Kontruksi Gua Surowono amat menarik, lanjut Faris. Saat kita berada di dalamnya maka kita akan berada dalam ruang seukuran badan manusia dengan tinggi hanya sekitar 165 meter. Di gua tersebut juga banyak ditemui cabang-cabang terowongan yang bisa membuat pengunjung tersesat apabila tidak didampingi oleh GUIDE (penunjuk arah)
"Ada 5 cabang terowongan yang masing-masing panjangnya hampir mencapai 200 meter, dan tiap titik cabang tidak boleh di masuki tanpa membawa peralatan lengkap, karena semakin dalam oksigen akan semakin habis," tambah Faris

Dari hasil perikanan sebagaian di buat menjadi makanan khas Desa Canggu, di antaranya adalah Nila Crispy, Lele Crispy yaitu ikan nila dan ikan lele yang masih kecil-kecil di masak, di kemas dan di sajikan dengan sangat kering, sehingga rasa yang dihasilkan adalah rasa gurih dan renyah, serta tahan dalam waktu yang lama, dan ini semua berkat sering diadakannya pelatihan pelatihan untuk usaha kecil yang di sponsori oleh Pemerintah Desa dan PNPM Mandiri Pedesaan. (hariono)