TRIBUNUS.CO.ID - PURWOKERTO, JAWA TENGAH. Sabtu (23/09/2017), Kapolri Jenderal Polisi H. Muhammad Tito Karnavian Ph.D hadir pada acara wisuda Sarjana ke-59 dengan menggunakan Pakaian Upacara Kebesaran (PDU III), sebagai wujud penghargaan terhadap civitas akademica Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Dalam orasi ilmiah tentang fenomena persaingan antar negara di dunia, Kapolri memotivasi para wisudawan untuk mencapai cita-cita Indonesia menjadi negara dominan, dengan segala modal bangsa yang dimiliki saat ini. Salah satu contoh yang disebutkan Kapolri menggambarkan negara yang dominan adalah dallas bentuk angkatan kerja yang potensial yang didukung kemampuan, keahlian dan pengetahuan yang baik, kondisi geografis wilayah negara yang luas dan kekuatan ekonomi yang membaik.
Hal yang harus dilakukan untuk mencapai cita-cita menjadikan Indonesia sebagai negara dominan adalah menjaga stabilitas pembangunan ekonomi di atas 5% dan menjaga stabilitas keamanan.
Muhammadiyah yang memiliki jaringan sangat luas, dengan 50 juta pengikut diharapkan dapat berperan serta dalam stabilitas keamanan, menjadi angkatan kerja produktif yang tidak menjadi beban pemerintah.
Muhammadiyah merupakan organisasi yang memiliki fasilitas pendidikan terbesar di Indonesia, dan hal ini perlu diberikan apresiasi yang tinggi kepada para tokoh dan pemikir-pemikir Muhammadiyah yang berpikir sangat strategis, dengan mengutamakan pentingnya pembangunan sumber daya manusia Indonesia, untuk dapat mengelola sumber daya alam Indonesia yang sebesar-besarnya untuk kepentingan bangsa Indonesia.
Pada akhir acara penyelenggaraan wisuda terhadap 1.185 wisudawan dari 11 Fakultas, dengan 31 program studi ini, Kapolri Tito Karnavian menerima penganugerahan sebagai warga kehormatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto, yang secara simbolis dengan mengenakan jaket almamater yang diberikan oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Purwokerto Prof Dr H. Syamsuhadi Irsyad, MH.(ex/lm/rp)