Bagaimana cara terbaik untuk melakukan counter opini dan trending topic di media sosial? Tema tersebut menjadi diskusi yang menarik di grup Halo Dunia yang dikelola Polda Jatim, Kamis, 4 Agustus. Bahkan, pembicaraan terus berlangsung hingga Jumat dini hari.
“Tema ini kami pilih untuk saling berinteraksi dan berbagi para anggota grup,” kata pakar SEO (Search Engine Optimization) Polda Jatim M. Khoirul Amin yang mengajukan topik tersebut.
Khoirul mengatakan, trending topic adalah istilah yang banyak dipakai di media sosial Twitter. Istilah tersebut mengacu pada banyak dan intensitas tagar tertentu. “Tapi, jangan tertipu karena bisa jadi trending topic tersebut digerakkan oleh robot,” katanya.
Ketua Tim Cyber Force Polda Jatim 2006 dan pencipta Sistem Pengawasan Penyidikan Polda Jatim ( Crime Investigation System )tahun 2006 tersebut mengatakan, dengan kemampuan robot untuk menciptakan trending topic, sebaiknya masyarakat tidak tertipu. Apalagi terprovokasi.
“Namun, upaya untuk melakukan counter juga harus dipikirkan. Nah, ini bagaimana menurut teman-teman?” katanya.
Imam Nurcahyo, salah seorang anggota Halo Dunia, mengatakan, counter opini bisa dilakukan melalui beberapa saluran. “Namun melalui saluran apapun, medsos ataupun website harus dapat menjangkau sebanyak mungkin pembaca,” katanya.
Lantas, bagaimana jika informasi tersebut adalah hoax alias berita palsu?
“Cukup dengan menyampaikan fakta-fakta yang terjadi. Masyarakat Indonesia sudah cukup cerdas dalam menerima informasi. Masyarakat sudah dapat menilai, mana informasi yang benar dan mana yang tidak benar,” kata Imam.
Tatiana Razainni menambahkan, masyarakat perlu menahan diri terhadap informasi yang cepat muncul. Lebih baik menunggu sampai jelas konfirmasinya daripada ikut-ikutan nge-share tapi justru menambah buruk keadaan.
“Kalau bahasa gampangnya mungkin jangan ‘kegatelan’ untuk share berita yang belum tentu akan kebenarannya,” katanya.
Diskusi tersebut terus berlangsung hingga dini hari. Bahkan, hingga pukul 01.35 WIB, jumlah komentar mencapai 108 komentar dan terus bertambah.
Pembicaraan tersebut tak hanya diikuti masyarakat umum. Tapi juga sejumlah anggota polisi. Termasuk di antaranya Kabid Humas Polda Jatim Kombespol RP. Argo Yuwono dan Kapolres Sidoarjo AKBP Muhammad Anwar Nasir.
“Diskusi yang menarik teman-temanku. Semua saya monitor. Terima kasih,” katanya.
“Tema ini kami pilih untuk saling berinteraksi dan berbagi para anggota grup,” kata pakar SEO (Search Engine Optimization) Polda Jatim M. Khoirul Amin yang mengajukan topik tersebut.
Khoirul mengatakan, trending topic adalah istilah yang banyak dipakai di media sosial Twitter. Istilah tersebut mengacu pada banyak dan intensitas tagar tertentu. “Tapi, jangan tertipu karena bisa jadi trending topic tersebut digerakkan oleh robot,” katanya.
Ketua Tim Cyber Force Polda Jatim 2006 dan pencipta Sistem Pengawasan Penyidikan Polda Jatim ( Crime Investigation System )tahun 2006 tersebut mengatakan, dengan kemampuan robot untuk menciptakan trending topic, sebaiknya masyarakat tidak tertipu. Apalagi terprovokasi.
“Namun, upaya untuk melakukan counter juga harus dipikirkan. Nah, ini bagaimana menurut teman-teman?” katanya.
Imam Nurcahyo, salah seorang anggota Halo Dunia, mengatakan, counter opini bisa dilakukan melalui beberapa saluran. “Namun melalui saluran apapun, medsos ataupun website harus dapat menjangkau sebanyak mungkin pembaca,” katanya.
Lantas, bagaimana jika informasi tersebut adalah hoax alias berita palsu?
“Cukup dengan menyampaikan fakta-fakta yang terjadi. Masyarakat Indonesia sudah cukup cerdas dalam menerima informasi. Masyarakat sudah dapat menilai, mana informasi yang benar dan mana yang tidak benar,” kata Imam.
Tatiana Razainni menambahkan, masyarakat perlu menahan diri terhadap informasi yang cepat muncul. Lebih baik menunggu sampai jelas konfirmasinya daripada ikut-ikutan nge-share tapi justru menambah buruk keadaan.
“Kalau bahasa gampangnya mungkin jangan ‘kegatelan’ untuk share berita yang belum tentu akan kebenarannya,” katanya.
Diskusi tersebut terus berlangsung hingga dini hari. Bahkan, hingga pukul 01.35 WIB, jumlah komentar mencapai 108 komentar dan terus bertambah.
Pembicaraan tersebut tak hanya diikuti masyarakat umum. Tapi juga sejumlah anggota polisi. Termasuk di antaranya Kabid Humas Polda Jatim Kombespol RP. Argo Yuwono dan Kapolres Sidoarjo AKBP Muhammad Anwar Nasir.
“Diskusi yang menarik teman-temanku. Semua saya monitor. Terima kasih,” katanya.
Admin 081357848782 (0)