Perut yang mulai membuncit adalah salah satu cara sederhana mengenali adanya toxin (kumpulan karsinogen yang mengerak) di dalam saluran cerna, di awali dengan keluhan-keluhan kecil seperti mudah lelah, sulit tidur, sakit kepala, vertigo, gula darah naik (diabetes), perut terasa “penuh” sehingga malas makan, hingga mulai datang penyakit berbahaya seperti kolesterol jahat semakin tidak terkontrol hingga penyakit usus yang berujung kematian!
Tumpukan sisa makanan mengendap dari waktu ke waktu yang akan menyebabkan toxid (bahan beracun). Selanjutnya toxid (bakteri, fungi, dan parasit) akan lepas ke dalam sistem peredaran darah sehingga menghasilkan toxin (racun) dalam darah.
Sirkulasi yang berulang ini merupakan sumber timbulnya berbagai penyakit antara lain : kanker, tumor, wasir, sembelit, jerawat, stroke, lumpuh, terlalu gemuk dan terlalu kurus,perut buncit, rematik, ngilu-ngilu, lupus, penyakit jantung, bintik-bintik penuaan, flek-flek di wajah, haid tidak normal, penuaan dini, glukoma, penyakit liver (hati), masalah pada usus dan pencernaan, penyakit maag (lambung), kencing manis (diabetes), penyakit kulit dan alergi, insomnia, sulit tidur.
Jangan Lakukan Diet Cepat! Pilih Yang Sehat…
Memang kita ingin cepat berat badan turun dan menjadi langsing, tapi perubahan pola makan drastis apalagi sampai tidak makan beresiko terkena gangguan kesehatan. Selain itu, usaha keras yang tidak sehat juga tidak memungkinkan perubahan gaya hidup sehat demi menjaga kestabilan berat badan ideal dalam jangka waktu yang panjang.
Lalu berapa jumlah pengurangan berat badan yang direkomendasikan? Antara setengah sampai dengan satu kilogram seminggu saja, perhitungannya yaitu setengah kilogram lemak = 3.500 kalori sehingga jika kamu ingin menurunkan setengah kilogram berat badan, berarti dalam sehari minimal harus ada 500 kalori yang dibakar.
Penurunan berat badan drastis secara cepat yang tidak menyehatkan menyebabkan beberapa risiko gangguan kesehatan, lagipula penurunan berat badan seperti itu tidak akan bertahan lama dan nantinya juga akan cepat naik kembali. Berikut ini beberapa resiko yang bisa kamu hadapi:
Kurang nutrisi, Tubuh mudah lelah dan terasa lemas., Jaringan otot rusak karena diet ekstrim yang cepat tidak membakar lemak, melainkan otot tubuh., Berat badan cepat naik lagi., Gangguan tubuh seperti menstruasi tak teratur, rambut rontok, konstipasi (berbagai sumber)
Tumpukan sisa makanan mengendap dari waktu ke waktu yang akan menyebabkan toxid (bahan beracun). Selanjutnya toxid (bakteri, fungi, dan parasit) akan lepas ke dalam sistem peredaran darah sehingga menghasilkan toxin (racun) dalam darah.
Sirkulasi yang berulang ini merupakan sumber timbulnya berbagai penyakit antara lain : kanker, tumor, wasir, sembelit, jerawat, stroke, lumpuh, terlalu gemuk dan terlalu kurus,perut buncit, rematik, ngilu-ngilu, lupus, penyakit jantung, bintik-bintik penuaan, flek-flek di wajah, haid tidak normal, penuaan dini, glukoma, penyakit liver (hati), masalah pada usus dan pencernaan, penyakit maag (lambung), kencing manis (diabetes), penyakit kulit dan alergi, insomnia, sulit tidur.
Jangan Lakukan Diet Cepat! Pilih Yang Sehat…
Memang kita ingin cepat berat badan turun dan menjadi langsing, tapi perubahan pola makan drastis apalagi sampai tidak makan beresiko terkena gangguan kesehatan. Selain itu, usaha keras yang tidak sehat juga tidak memungkinkan perubahan gaya hidup sehat demi menjaga kestabilan berat badan ideal dalam jangka waktu yang panjang.
Lalu berapa jumlah pengurangan berat badan yang direkomendasikan? Antara setengah sampai dengan satu kilogram seminggu saja, perhitungannya yaitu setengah kilogram lemak = 3.500 kalori sehingga jika kamu ingin menurunkan setengah kilogram berat badan, berarti dalam sehari minimal harus ada 500 kalori yang dibakar.
Penurunan berat badan drastis secara cepat yang tidak menyehatkan menyebabkan beberapa risiko gangguan kesehatan, lagipula penurunan berat badan seperti itu tidak akan bertahan lama dan nantinya juga akan cepat naik kembali. Berikut ini beberapa resiko yang bisa kamu hadapi:
Kurang nutrisi, Tubuh mudah lelah dan terasa lemas., Jaringan otot rusak karena diet ekstrim yang cepat tidak membakar lemak, melainkan otot tubuh., Berat badan cepat naik lagi., Gangguan tubuh seperti menstruasi tak teratur, rambut rontok, konstipasi (berbagai sumber)